Memperlakukan Mobil dengan Benar






Mobilku sayang mobilku malang. Mungkin kalimat ini tepat untuk menggambarkan kendaraan, khususnya mobil, yang kerap diperlakukan dengan tidak benar oleh pemakainya. Para pemilik kendaraan mungkin saja sesungguhnya sangat menyayangi 'tunggangannya' itu. Namun, tak jarang para pengendara tidak menggunakannya dengan benar. Akibatnya mudah ditebak, mobil sering kali harus bolak-balik masuk bengkel.




Melakukan perawatan adalah hal mutlak yang harus dilakukan pemilik kendaraan. Namun, biaya perawatan seharusnya bisa ditekan seminimal mungkin kalau saja kendaraan kita selalu dalam kondisi yang tokcer. Berikut ini nasihat sederhana mengenai perlakuan yang benar terhadap mobil seperti yang disampaikan dalam buku Tips Praktis Perawatan Mobil (Otomotif):

- Kelistrikan
Yang perlu diperhatikan adalah komponen kelistrikan kendaraan ketika hendak mematikan mesin. Mungkin karena terlalu lelah bekerja seharian dan mengendarai sendiri kendaraannya, kerap kali para pengemudi langsung mematikan kendaraannya ketika sampai di rumah. Kebiasaan ini tentu saja menimbulkan efek negatif pada kendaraan. Prinsipnya, semua komponen kelistrikan harus dimatikan sebelum mematikan mesin. Jika tidak, saat menghidupkan mesin beban yang diterima dinamo starter lebih berat.

- Menghidupkan mesin
Jangan terlalu bersemangat menginjak pedal gas ketika menghidupkan mesin. Jika dilakukan sembarangan akan menimbulkan dampak yang tidak baik pada kendaraan Anda. Ini karena pelumas belum sepenuhnya melumuri mesin saat mesin baru dihidupkan. Gesekan yang tiba-tiba tanpa oli ini bisa membuat usia mesin pendek.


- Gigi persneling
Gunakanlah setiap gigi sesuai dengan putaran mesinnya. Setiap angka yang ada di tongkat persneling memiliki kecepatan atau kemampuan tersendiri. Setiap angka dibatasi maksimum putaran mesinnya. Sering kali pengendara tak memperhatikan hal ini, pemakaian gigi tak sesuai dengan rpm. Akibatnya mesin mengelitik, mengerung, bahkan tersendat-sendat.

- Kemudi
Jangan membelokkan setir saat mobil dalam keadaan berhenti. Jika dilakukan, bisa merusak sistem kemudi, seperti tie-rod dan ball joint. Parahnya lagi sil power steering akan cepat jebol. Jadi, janganlah terburu-buru, putarkan kemudi saat roda mobil dalam keadaan berjalan.

- Kopling
Tanpa disadari kerap kali kaki pengendara berada di atas pedal kopling saat mobil melaju. Kebiasaan ini ternyata berdampak negatif pada kendaraan. Ketika beban kaki pengendara kebetulan menekan pedal terlalu dalam, pelat kopling akan terkikis. Akibatnya, bagian ini akan habis sebelum waktunya.

- Pedal gas
Entah kenapa, ada saja pengemudi yang sering menekan gas percuma atau berulang-ulang. Padahal bagian ini adalah alat pendukung utama dalam kecepatan dan kenyamanan mengemudi. Akibatnya, mobil terkesan ajrut-ajrutan. Ini tentu akan merugikan kendaraan, selain memboroskan bahan bakar juga bisa merusak mesin. Kebiasaan ini bisa membuat kerak di dapur pacu lebih banyak dibandingkan dengan menekan gas seperlunya.

- Rem
Jangan lupa untuk menggunakan efek pengereman mesin (engine brake) saat melakukan pengereman. Selain aman, kebiasaan ini juga bisa menghemat kampas rem mobil. Hindarkan pula pengereman dengan objek yang sudah terlalu dekat. Injaklah rem dalam jarak yang ideal.

- Wiper
Jangan tergesa-gesa memfungsikan wiper atau penghapus kaca. Semprotkan lebih dahulu air yang ada di tabung sebelum wiper berfungsi. Ini untuk menghindari kerusakan pada kaca atau wiper karena terkena debu kasar yang menempel.( bid/berbagai sumber )

HEMAT BBM


Tips irit konsumsi bbm untuk berkendaraan.

• Jangan memanaskan mesin terlalu lama. Hal ini sering terjadi ketika Anda bersiap untuk pergi, misalnya berangkat kerja. Sambil memanaskan mobil, terkadang Anda juga menyempatkan diri untuk melakukan aktifitas lain. Secara tidak sadar, Anda sudah memanaskan mesin cukup lama dan mengakibatkan pemborosan BBM. Memanaskan mesin mobil, sebenarnya hanya membutuhkan waktu 3 menit saja. Atau, ketika jarum penunjuk suhu mesin sudah mulai bergerak. Itu berarti Anda sudah bisa menggunakan mobil.
• Jika Anda ingin melajukan mobil lebih cepat, setelah pedal gas ditekan sedikit, langsung saja pindahkan gigi ke posisi yang lebih tinggi. Jangan tunggu sampai putaran mesin naik. Dengan melakukan hal ini saja, Anda sudah bisa menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 5-10 %;
• Jika Anda terpaksa menekan pedal gas cukup dalam, usahakan tidak lebih dari 80%. Manfaatkan gaya dorong mobil untuk melakukan percepatan saat Anda ingin melajukan mobil lebih cepat;
• Gunakan gigi yang paling tinggi ketika Anda sedang melaju cepat di jalan tol. Dengan begitu, putaran mesin pun akan tetap rendah, dan pemakaian bahan bakar pun bisa lebih dihemat;
• Jika Anda sedang melaju di jalur yang cukup lowong, misalnya di jalan tol, usahakan kecepatan mobil berada di sekitar 70 km/jam. Ini adalah kecepatan yang paling pas dan terhitung ekonomis. Jika Anda melebihi kecepatan tersebut, putaran mesin akan meninggi, dan konsumsi bahan bakar akan semakin boros;
• Sebisa mungkin, lajukanlah mobil dengan kecepatan konstan. Jangan terlalu sering menekan pedal gas dan melakukan pengereman secara tiba-tiba;
• Saat memperlambat atau menghentikan laju kendaraan, manfaatkanlah pengurangan kecepatan dengan mesin (engine brake). Angkat pedal perlahan, dan putaran mesin pun akan ikut berkurang.


Selain cara-cara di atas, penggunaan aksesoris eksterior yang aerodinamis pun bisa berguna dalam proses penghematan BBM. Itu karena tenaga yang dihasilkan mesin digunakan untuk mengatasi hambatan (yang antara lain adalah angin).





Secara langsung, hambatan angin memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pengkonsumsian bahan bakar (jika kendaraan sering dilajukan dengan kecepatan tinggi). Semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka hambatan angin pun akan semakin besar. Nilai hambatan pun akan semakin bertambah bila terjadi hujan. Untuk itu mobil Anda memerlukan perangkat aerodinasmi, seperti deflektor udara di bagian atap (untuk mobil box) atau mungkin bumper tambahan di bagian depan.

Penggunaan deflektor udara dapat mengemat konsumsi bahan bakar dari 5-10%. Sedangkan penggunaan bumper depan dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 2-4%.

Penggunaan onderdil asli dan perawatan secara rutin juga merupakan cara terbaik dalam menghemat pemakaian bahan bakar. Onderdil asli yang dikeluarkan oleh produsen sebuah kendaraan sudah memiliki perhitungan yang sangat tepat. Untuk itu, jangan sekali-kali coba memakai onderdil palsu. Bisa jadi, mesin mobil Anda pun akan cepat aus dan pemborosan bahan bakar pun tak terhindarkan.
(dr.berbagai sumber)

KIAT MERAWAT PARU-PARU MESIN KENDARAAN ANDA


Saringan udara atu dikenal dengan sebutan Air Filter merupakan paru-paru mesin kendaraan Anda, yang berfungsi menyaring dan membuang debu dari udara yang masuk dan mengalirkan udara yang bersih ke mesin, karena saringan udara merupakan suatu bagian yang sangat penting, maka perlu dibersihkan dan diganti secara teratur untuk menjaga kondisi yang prima kendaraan Anda.

Pada umumnya, dalam mobil terdapat dua jenis saringan udara yang berfungsi menyaring udara untuk keperluan optimasi sistem pembakaran dan satu lagi yang berfungsi dalam rangkaian sistem pendingin kabin (AC).

Saringan udara yang terletak pada bagian atas karburator (atau ujung sistem injeksi) fungsi utamanya adalah untuk menghilangkan debu dan kotoran yang terdapat pada udara yang masuk ke karburator/injeksi atau silinder mesin.

Sedang saringan udara pada rangkaian sistem blower AC diperlukan untuk menyaring udara luar yang bakal masuk ke kabin untuk sirkulasi udara dan menggantinya dengan udara dingin. Saringan udara yang berkaitan dengan sistem pengapian memiliki tiga fungsi penting lain, yaitu:

1. Membersihkan udara yang masuk ke mesin dengan saluran keluar penyaring
dan partikel lain yang dapat merusakkan komponen dalam mesin.

2. Mencegah nyala api dari mesin atau pada saat terjadi proses penyalaan kembali.

3. Mengurangi kebisingan dari udara yang masuk ke karburator atau saluran isap.

Karena pentingnya fungsi saringan udara, maka perawatan seksama terhadap komponen ini menjadi keharusan yang tak bisa dihindari. Meskipun dibersihkan secara rutin, saringan udara memiliki batas ambang pemakaian sehingga pengantian dalam waktu tertentu tetap harus dilakukan. Tak ada salahnya merawat saringan udara mobil Anda sendiri dengan beberapa upaya berikut:

- Periksalah elemen saringan udara secara rutin untuk mengetahui apakah ada
kerusakan atau kondisinya amat kotor, sehingga harus diganti. Pemeriksaan
mudah dilakukan dengan hanya membuka penutup dan cabut saringannya
perlahan. Umumnya saringan udara untuk AC terletak pada tempat tersembunyi
dan pencopotannya harus dilakukan lebih hati-hati.

- Bersihkan saringan udara dengan menyemprotkan angin kompresi dengan
tekanan rendah dan ditiupkan dari arah dalam ke luar. Ulangi beberapa kali
hingga tak lagi keluar debu dari bagian ini. Bila terlampau kotor, komponen itu
bisa saja dicuci dengan larutan pembersih dan keringkan, sampai benar-benar
kering, sebelum dipasang kembali.

- Setelah itu, periksa tutup saringan udara dan rumah saringannya dari
kemungkinan adanya perubahan bentuk atau kerusakan. Wadah saringan udara
juga umumnya mengalami penumpukan debu atau basah karena sisa minyak
pelumas. Bersihkan bagian ini hingga benar-benar bersih dan kering.

- Setelah membersihkan, bila perlu memperbaiki bentuk penutup saringan udara
dan membersihkan wadah komponen tersebut, pekerjaan terakhir adalah
kembali memasangnya secara benar. Pasangkan saringan udara seperti posisi
semula. Jangan pernah terbalik karena akan berarti membuat komponen tersebut
tidak berfungsi sebagai penyaring.

- Gantilah saringan udara setiap 20.000 km.

Fr : THS (Automotive)

Kiat Merawat Ban


Si hitam bulat ini sering diabaikan padahal dialah satu-satunya bagian mobil yang kontak langsung dengan jalan dan yang memastikan mobil bisa menggelinding nyaman dan aman. Untuk memastikan ban berada dalam kondisi terbaik, pastikan untuk selalu memeriksa tekanan angin, kondisi permukaan dan rotasi ban.
Memeriksa tekanan angin ban
Cara paling gampang, sederhana dan mudah untuk memparjang umur ban adalah menjaga agar tekanan angin ban sesuai standar. Angka-nya bisa diketahui dari buku manual pemilik atau stiker dibalik pintu pengemudi.

Pemeriksaan dilakukan pada seluruh roda, termasuk ban serep. Minimal sekali sebulan atau sebelum melakukan perjalanan panjang. Periksa ban dalam kondisi dingin atau maksimal jalan sejauh 1.6 km.

Tekanan angin akan naik bila ban panas. Ban kurang angin akan cepat panas dan beresiko meletus. Satu-satunya cara untuk mengetahui tekanan angin secara akurat, dengan menggunakan alat ukur yang biasa dijual di toko onderdil. Secara visual sangat sulit untuk menentukan apakah tekanan angin ban kurang.

Memeriksa kondisi permukaan ban
Sekali sebulan, bersamaan dengan mengecek tekanan angin ban, periksa juga kondisi permukaan ban. Barangkali permukaaanya retak, sobek, lobang, tonjolan atau ada kaca/batu yang terjepit alur ban.

Periksa pula permukaan ban yang aus. Ini bisa menjadi indikator tekanan angin kurang pas, misalignment dan problem sistem suspensi. Kedalaman alur ban juga harus mendapat perhatian. Ban dianggap aus bila kedalaman ceruk hanya 1/16 inch atau 1.6 mm.

Rotasi ban
Rotasi ban secara teratur membuat tingkat keausan seragam pada tiap ban. Rotasi dilakukan setiap 10,000 km – 12,000 km. Proses rotasi bisa juga dilakukan terpadu dengan perawatan rutin lainnya. Pola rotasi biasanya di tampilkan juga pada buku petunjuk atau tanyakan bengkel.

Perawatan ban yang direkomendasikan hanya sabun dan air. Sejumlah produks yang dijual dipasaran ada kemungkinan mengandung bahan-bahan yang merusak ban, meskipun ada juga yang berfungsi sebaliknya.
Di dinding ban, selain merk biasanya juga ada deretan angka dan huruf yang membingungkan. Deretan bila diterjemahkan bisa memberi gambaran lebih jelas tentang indentitas ban tersebut.

Contohnya : P215/65R15 89H
P = Passenger menandakan ban untuk mobil penumpang. untuk light truck biasanya disimbolkan LT.
215 = lebar ban dalam millimeter
65 = Aspek ratio atau perbandingan lebar dan tinggi dinding ban.
R = Radial, B untuk belted bias dan D untuk diagonal bias
15 = Diameter wheel dalam inch.
89H=Service description, dimana 89 adalah index beban, menggambarkan kemampuan ban menerima beban. H adalah symbol kecepatan atau kecepatan maksimal ban (bukan mobil).

Symbol kecepatan lainnya adalah:
Q=99 mph (158.4 km/jam), R=106 mph (170 km/jam), S=112 mph (180 km/jam), T=118 mph (188.8 km/jam), U=124 mph (198.4 km/jam), H=130 mph (208 km/jam), V=149 mph (238.4 km/jam) Z=149+mph.

Traksi : menunjukkan kemampuan ban untuk berhenti di permukaan basah. Skalanya dari AA (paling baik) hingga C (buruk)

Temperatur : kemampuan ban untuk bertahan dari pengaruh panas. Skala A, paling baik, C buruk.

(FR.mobilku)

Suara Mesin Mobil Berisik


KARAKTERISTIK sebuah mobil yang sehat, tentunya ditandai dengan suara mesinnya yang terdengar halus. Tetapi jika Anda mulai mendengar suara-suara aneh yang bersumber pada mesin, hendaknya Anda periksa. Sebab suara-suara itu mungkin saja akan mengganggu kenyamanan dalam berkendara. Jika pada mesin tersebut mulai terdengar bunyi, itu berarti suatu tanda adanya kerusakan pada bagian tersebut.


Berikut ini beberapa sumber kerusakan:
1. Suara berdecit-decit singkat di kepala silinder. Penyebabnya: piston menggores dinding silinder, badan piston patah, kesalahan pemasangan batang piston, atau kurang oli.
2. Suara ketokan antarlogam berdentam (saat mesin mendapat beban atau dipercepat). Jika suaranya teratur, bantalan luncur poros engkol sudah aus. Begitu pula jika suaranya tak teratur dan tajam, bantalan duduk (thrust bearing) sudah aus.
3. Suara ketokan logam dua kali terdengar saat mesin tanpa beban. Penyebabnya: pin piston sudah aus atau longgar.
4. Suara dentingan pada saat ada beban atau putaran dipercepat. Penyebabnya: bensin beroktan rendah, endapan karbon, waktu penyalaan yang terlalu cepat. Untuk perbaikan: ganti bensin dengan oktan lebih tinggi, bersihkan endapan karbon, dan set waktu penyalaan dengan benar.
5. Suara bergetar sewaktu percepatan. Penyebabnya: ring piston atau dinding silinder sudah aus atau patah, tegangan ring piston rendah.
6. Suara ketokan atau dentaman yang pelan saat piston naik. Penyebabnya: bantalan di piston aus, kesalahan pemasangan batang piston, kurang oli.
7. Suara klik-klik yang teratur. Penyebabnya: pergerakan katup. Untuk perbaikan: lakukan pengesetan celah bebas katup ke bengkel. (tadinur/OT)***

 
 
 

Total Tayangan Halaman