Melatih pandangan mata saat mengemudi

Saat Anda mengemudi di jalan raya tentunya harus diikuti oleh sikap yang berhati-hati dan konsentrasi. Salah satunya adalah waspada mengamati situasi jalanan yang dilewati. Melatih pandangan mata akan membuat Anda dapat memprediksi situasi yang akan terjadi di jalanan saat mengemudi. Disamping itu Anda dapat merencanakan tindakan yang akan diambil, menempatkan posisi kendaraan yang tepat, serta mengurangi resiko kecelakaan. Berikut ini cara melatih mata Anda :

- Saat kendaraan mulai melaju, arahkan pandangan jauh ke depan secara menyeluruh. Tujuannya agar setiap perubahan yang terjadi di badan jalan dapat terlihat dengan jelas.

- Saat Anda sedang melaju beriringan dengan kendaraan lain, arahkan pandangan mata meluas ke kiri dan ke kanan. Usahakan menghilangkan rintangan yang dapat mengganggu pandangan.

- Saat kendaraan melalui persimpangan, arah pandangan mata harus berpindah. Sehingga Anda dapat mengetahui setiap aktifitas pengguna jalan yang lainnya yang dapat mempengaruhi situasi Anda di persimpangan.

- Saat kendaraan bergerak mundur dan hendak berbelok, arahkan pandangan di sekitar lokasi.





- Saat Anda akan memarkir kendaraan tetap berkomunikasi dengan lingkungan di sekitar lokasi parkir.

- Saat memasuki daerah ramai untuk menghindari kecelakaan dengan pejalan kaki maka arahkan pandangan ke titik-titik keramaian. Hindari jarak yang terlalu dekat dengan kendaraan lain dan usahakan berkomunikasi dengan pejalan kaki.[erf/oto]



  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Berpindah jalur dan Melewati Persimpangan Jalan

    Fokus utama dari berkendara adalah waspada. Dengan waspada, maka kecelakaan dapat dihindarkan. Untuk itu, jika tidak ada kebutuhan dan maksud untuk berpindah jalur, maka selama berkendara hendaknya selalu berada di jalur kiri. Jika memang harus mendahului dan berpindah jalur, termasuk untuk melewati persimpangan jalan, mungkin tips berikut bisa dijadikan pedoman.
    Berpindah Jalur
    -Pastikan tidak ada kendaraan lain di depan, samping dan belakang Anda, saat Anda hendak berpindah jalur.
    -Perhatikan kaca spion secara seksama dan lihatlah samping kiri-kanan Anda. Namun, kaca spion memiliki keterbatasan pandangan, sehingga perlu kewaspadaan untuk mendahului.
    -Gunakan lampu sen sebagai tanda isyarat bahwa Anda bermaksud berpindah jalur. Menyalakan lampu sen sekurang-kurangnya tiga detik sebelum Anda resmi berpindah jalur ke kanan.
    Melewati Persimpangan :





    -Pastikan tidak ada kendaraan lain atau pengguna jalan lain seperti pejalan kaki dari arah persimpangan jalan.
    -Ketika belok ke kiri atau ke kanan, sangat penting untuk menyalakan lampu sen sekurang-kurangnya 30 meter sebelum mendekati persimpangan. Ini untuk memberikan tanda arah yang hendak Anda tuju kepada pengguna jalan lainnya.
    -Sebelum mengubah jalur, Anda harus melihat keadaan lalu lintas di sekitar Anda untuk memastikan kondisi keamanan. Jangan hanya melihat kaca spion, karena kaca spion memiliki keterbatasan pandangan.
    -Kurangi kecepatan kendaraan Anda. Ini untuk menghindari kemungkinan slip atau tergelincir (motor). Demikian juga dengan mobil, hendaknya dapat menyesuaikan tingkat kecepatan kendaraannya.
    -Tetap menjaga jarak aman kendaraan. Jika ada dua atau lebih kendaraan yang bermaksud melewati persimpangan jalan, pengendara dan pengemudi wajib menjaga jarak aman kendaraan dengan pengendara yang ada di depannya.

    ( sya )


  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    petunjuk praktis cara parkir mundur dan menyerong

    Berikut ini petunjuk praktis cara parkir dengan posisi menyerong 

    Parkir kendaraan adalah hal yang sering kita dengar sebagai masalah tersendiri bagi pemilik mobil di kota besar terutama Jakarta. Perlu trik-trik tertentu agar kita bisa memarkir mobil aman dan teratur sesuai lahan parkir yang tersedia.
    Berikut ini petunjuk praktis cara parkir dengan posisi menyerong :
    • Perhatikan garis batas di permukaan jalan yang telah ditandai sebagai garis jarak antar kendaraan yang satu dengan yang lainnya.
    • Jagalah jarak mobil Anda dengan mobil yang diparkir di kanan atau di kiri Anda agar jangan terlalu dekat sehingga sewaktu membuka pintu tidak menyenggol mobil orang lain.
    • Jika posisi parkir Anda mundur maka saat mundur kita harus melihat melalui kaca spion. Jika posisi sudah lurus batu menengok ke belakang untuk mengantisipasi jarak.
    • Jika posisi parkir Anda maju, usahakan semaksimal mungkin posisi mobil mendekati posisi lurus. 


    Saat mengeluarkan mobil dari tempat parkir dengan cara mundur perhatikan hal berikut ini :
    • Hidupkan lampu sein sesuai arah yang akan kita ambil.
    • Arahkan roda keluar dari tempat parkir sambil memperhatikan kaca spion maupun pandangan langsung ke jalan yang dituju.






    • Lihat ke arah depan dan belakang.
    • Jika posisi bagian depan mobil sudah aman saat akan membelok berarti Anda boleh memutar habis kemudi untuk memudahkan manuver serta mengantisipasi kendaraan yang berada di depan maupun di belakang mobil Anda.

    (bid/berbagai sumber)

    Pentingnya Balancing & Spooring

    Pernahkan Anda merasakan suatu guncangan hebat dalam mobil setelah berpapasan dengan bus atau mobil besar lainnya pada kecepatan tinggi. Sebagian orang meduga kalau efek limbung yang terjadi itu disebabkan oleh kecilnya ukuran mobil yang kita naiki. Pada kenyataannya, gejala limbung ini tidak terjadi pada mobil kecil (contoh: Mitsubishi Colt) yang dikabarkan seorang kawan saat dibawa mudik lebaran kemarin. Ketahuilah bahwa semua itu kuncinya pada keselarasan(spooring) dan keseimbangan (Balancing) roda serta piranti kemudi (setir) sebagai pengendali gerakan mobil.

    Pada sebuah kendaraan yang telah lama dipakai, keselarasan dan keseimbangan roda harus diperbaiki karena keausan komponen kaki-kaki mobil yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan pada sudut kelurusan roda. Agar kesetabilan mobil tetap terjaga maka wajib hukumnya untuk melakukan spooring dan balancing secara berkala. Tujan utama dari proses spooring adalah untuk menyelaraskan antara posisi roda kanan dan kiri. Efek yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat mobil limbung dan bahkan berat sebelah. Sedangkan balancing adalah untuk membuat roda belakang menjadi parallel dengan roda depan. Balancing juga untuk menghindari adanya getaran kecil saat mobil dijalankan. Pada proses penyetelan harus diyakinkan bahwa roda belakang bener-benar parallel dengan roda depan karena roda belakang hanya mengikuti gerakan roda depan saat mobil di jalankan. Apabila kondisi ini tidak tercapai bisa menyebabkan ban Anda akan cepat aus dan kestabilan mobil tergangu.
    Spooring dan balancing juga bertujuan untuk membuat keausan ban mobil merata sehingga pengendalian dan kenyamanan mobil tetap terjaga, efek limbung dapat terhindar dan keamanan berkendaraan pun senantiasa terjamin.
    Gejala limbung juga bisa ditimbulkan oleh gangguan pada setir. Pada umumnya mobil sekarang sudah mengadopsi system kemudi ‘power steering’.

    Gejala gangguan pada system setir ini beraneka ragam dan biasanya disebabkan oleh beberapa sebab berikut:


    Kemudi terasa berat akibat kendornya tali kipas dan juga mungkin oli kurangnya power steering.
    Getaran kuat pada kemudi akibat lemahnya system suspensi depan. Getaran ini juga disebabkan oleh longgarnya batang penyambung (long tie road) pada system kemudi.
    Penggunaan ban berjenis radial yang terlalu lebar dan tekanan angin yang berbeda untuk tiap ban akan mengganggu kinerja setir.
    Penyetelan sector shaft yang tidak tepat atau penyetel rack pada model rack and opinion terlalu kendur bias membuat gerak bebas setir berlebihan.
    Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi, makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan.
    Cara yang termudah dan termurah untuk mengetahui kapan waktunya mobil harus dilakukan spooring dan balancing:
    Apakah terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan Anda saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang.
    Pada saat mobil Anda melaju lurus kedepan, apakah Anda merasakan suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring.
    Cobalah periksa keasusan ban mobil Anda, apakah terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil Anda, meliputi sisi, tapak dan bulu band. Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut.
    Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari bisannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan.
    Pada saat Anda membelokkan mobil, apakah Anda merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus.
    Apabila Anda merasa mobil yang Anda kendarai berjalan miring, ini tandanya mobil Anda sudah cukup parah dengan keseimbangan.
    Bila komponen system kemudi dan suspensi telah bergerak, sementara roda mobil Anda hanya bergerak lurus.
    Tindakan preventif agar mobil Anda terhindah dari gejala limbung:
    Lakukan spooring dan balancing secara berkala. Karena tiap produk mobil memiliki system dan tehnologi yang berbeda-beda di bagian suspensinnya, maka disarankan untuk mengikiti buku panduan yang tersedia.
    Bila ingin merotasi ban, Rotasi ban harus dilakukan secara benar dan teratur akan memberikan keausan yang merata untuk semua ban di mobil Anda. Untuk mobil penggerak empat roda, dianjurkan melakukan rotasi ban setiap 5,000 kilometer (sumber: Goodyear).
    Pasanglah roda dengan mengikuti petunjuk arah putar yang tertera pada kulit ban dan berikan tekanan angin yang sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik.
    Sebelum dimulai perbaikan spooring dan balancing lakukan pengecekan semua kondisi ban dan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki, kondisi chasis serta bodi kendaraan.
    Untuk mendapatkan hasil spooring dan balancing yang maksimal, yakinkan bahwa bengkel yang Anda kunjungi memeliki peralatan standard dan sesuai dengan karakter mobil Anda.
    Hindari mengganti ban dengan mengunakan ban bekas, walaupun harganya murah resiko tinggi terhadap keselamatan.
    Apabila mengalami ban bocor/pecah dijalan, gunakan ban serep yang punya ukuran yang sama dengan ban aslinya. Kalau ban serep yang tersedia berbeda atau lebih kecil, pergunakan ban serep ini hanya untuk keperluan darurat sampai ban aslinya bisa diperbaiki.
    (Contributed by Nugroho Widjihatmoko - nugroho.widjihatmoko@cac.co.id)

    Mencuci Kendaraan

    Membersihkan atau mencuci kendaraan bermotor adalah kegiatan rutin sehari-hari bagi pemiliknya. Jika kendaraan kotor alias tak tersentuh air, maka dampaknya tak hanya sebatas tak sedap dipandang mata. Lebih jauh dari itu, kendaraan menjadi tak terawat.

    Mencuci kendaraan atau mobil secara mandiri sebenarnya sangat menyenangkan. Waktu yang diperlukan pun tak terlalu lama. Kegiatan ini bukan hanya lebih mendekatkan diri dan lebih mengenal 'tunggangan' pribadi kita. Namun, dengan rutin membersihkan kendaraan setiap hari maka kita akan lebih mengetahui kondisi kendaraan secara umum.

    Mencuci kendaraan tak harus selalu di tempat jasa-jasa pencucian. Sewaktu-waktu mungkin kendaraan kita memang harus 'mampir' ke tempat tersebut, katakanlah seminggu sekali untuk membersihkan bagian-bagian yang sulit kita jangkau ketika mencuci secara mandiri.
    Berikut ini kiat-kiat sederhana yang bisa diikuti ketika kita ingin melakukan kegiatan mencuci mobil atau motor.

    1. Pilihlah waktu yang tepat
    Jika Anda sempat mencuci kendaraan di pagi hari, sebaiknya kerjakan sebelum matahari terbit. Misalnya, usai shalat Subuh, mulai pukul 5 pagi sampai matahari baru saja terbit. Dengan demikian, sinar matahari belum terlalu terik sehingga jika sinarnya mengenai bodi kendaraan tak akan meninggalkan 'jejak' akibat air yang berinteraksi dengan sinar ultraviolet. Selain itu, bodi kendaraan yang masih lembab dengan sisa-sisa air akan mengering dengan lebih baik seiring munculnya mentari.

    Jika Anda punya waktu sore hari, pilihlah waktu sebelum magrib atau sebelum matahari terbenam. Dengan demikian air yang tersisa di bodi mobil masih bisa mengering dengan baik dan tidak menimbulkan korosi.

    2. Jangan memakai deterjen
    Jangan sekali-kali menggunakan sabun pembersih yang mengandung deterjen ke bodi kendaraan kita. Tindakan ini bisa membuat cat kendaraan menjadi rusak atau kusam. Gunakanlah shampo mobil yang umum dijual jika memang memerlukan sabun pembersih. Bagian kendaraan yang hanya bisa tersentuh deterjen atau sabun colek adalah ban kendaraan.




    3. Bersihkan berurutan
    Yang terbaik, cuci dahulu bagian yang paling atas dan terus ke bagian yang paling bawah. Misalnya, dimulai dengan atap mobil, pintu, kap, dan seterusnya. Ini untuk menghindari pencucian ganda karena kotoran dari atas akan turun ke bawah.

    4. Bagian interior dan ban
    Jangan lupa membersihkan bagian interior kendaraan. Kendaraan tak akan tampil sempurna jika hanya bagian luar yang dibersihkan. Jika harus memakai kain lap maka sebaiknya kain yang dipakai terpisah dari kain lap untuk membersihkan bagian luar kendaraan. Selain itu, ban kendaraan juga harus diperhatikan seksama berikut peleknya. Jika tak ingin repot, banyak dijual cairan pembersih pelek atau pemoles ban yang siap pakai.

    5. Keringkan dengan teliti
    Jika sudah dicuci maka kendaraan wajib dikeringkan. Ini untuk menghindari adanya sisa-sisa air yang bisa menimbulkan karat di kendaraan kita. Pengeringan bisa dengan kain lap penyerap air yang umum dijual. Kendaraan harus benar-benar kering sebelum dilapisi cover atau disimpan. n mag ( )


    (bid berbagai sumber)

     
     
     

    Total Tayangan Halaman