8 cara menghemat biaya operasional mobil


Toyota Land Cruiser Mesh Grille Insert 91-94Mobil bukan lagi soal gengsi. Bagi sebagian orang, mobil adalah alat transportasi penting yang masuk dalam kelompok kebutuhan sehari-hari. Sama seperti yang lain dalam kelompok itu, kebutuhan transportasi harus dibuat seirit dan se-efektif mungkin agar tidak menggangu stabilitas neraca keuangan rumah tangga.
ondisi ini terutama dirasakan di kota-kota besar. Di Jakarta, hampir 40% pengeluaran berada di pos ini. Lebih dari 50% perjalanan adalah pulang pergi kerja. Sekitar 20% untuk pulang pergi sekolah.


Penghematan bisa dimulai ketika membeli mobil. Memilih mobil bekas bisa menghemat sekian juta rupiah dibandingkan mobil baru dari model yang sama (tentu yang masih laik dan layak. Lihat jurus memilih mobil bekas di tip mobilku.com sebelumnya). Demikian pula pajak yang harus dibayarkan, juga lebih hemat.
Konfigurasi mesin empat silinder segaris lebih hemat dari V6 ataupun V8 yang peformanya jauh lebih baik. (lagian, buat apa cari mobil yang bisa ngebut di Jakarta bila kecepatan jelajah rata-rata hanya 8 km/jam, jauh lebih kecil dari rata-rata internasional, 12 km/jam ). Mobil yang ringan, kecil juga lebih bersahabat soal bensin.
Kalaupun saat ini sudah memiliki mobil, anda masih bisa melakukan penghematan dengan langkah-langkah sederhana yang sesuai akal sehat :

1. Jangan memanaskan mesin terlalu lama
Kebiasaan memanaskan mesin itu baik, tapi jangan terlalu lama. Karena bensin yang terbakar itu tidak membawa anda kemana-mana. Lagipula mobil lebih cepat “panas” ketika dikendarai. Apalagi teknologi mobil sekarang tidak membutuhkan waktu pemanasan bermenit-menit. Jadi buat apa buang bensin dengan ‘ritual’ pemanasan berlama-lama?

2.Perlakukan mobil secara lembut
Jalankan mobil dengan lembut dan halus. Bawalah mobil ke kecepatan ideal/jelajah dengan cepat tapi jangan kasar. Usahakan untuk stabil di kecepatan itu. Ini akan menghemat bensin. Hindari kebiasaan ngebut dan ngerem berulang-ulang. Menurut Environmental Protection Agency USA, kecepatan paling ekonomis berkisar 40 km/jam hingga 100 km/jam. Menjalankan mobil dengan lembut, bukan saja menghemat bensin tapi juga memperpanjang umur mesin, transmisi dan rem.

3.Hati-hati dengan roof rack
Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa menempatkan barang di roof rack akan menyebabkan bensin mejadi lebih boros. Kenyataannya terganggunya aliran udara akibat penempatan barang itu menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras dan ini berarti bensin lebih banyak. Bila dilengkapi AC, biasakan untuk menutup semua jendela, karena jendela yang terbuka akan mengganggu aliran udara dan menciptakan hambatan baru.

4.Pakai bahan bakar rekomendasi pabrik
Kalau mobil anda dirancang untuk memakai premium, ya beli premium. Membeli bensin yang lebih mahal tidak memberi keuntungan yang signifikan. Hanya saja, hati-hati dengan premium bertimbal yang masih saja dijual Pertamina. Bensin ini cenderung menghasilkan timbunan kerak di ruang bakar dalam jangka panjang.

5.Rawat teratur
Kebiasaan merawat mobil termasuk ganti oli secara reguler pada akhirnya akan menekan biaya operasional, karena mobil beroperasi dalam kondisi puncak dan jarang rusak. Mesin yang tidak di tune up menyerap bensin 10 – 20 persen lebih banyak dari yang rajin dirawat. Mesin-mesin modern yang dikontrol komputer memang tidak membutuhkan tune up sesering mesin lama, tapi tetap harus dirawat. Pastikan mobil dirawat sesuai jadwal yang ada pada buku manual. Bertindak sigap ketika mendengar atau merasakan suara, getaran dan bau yang berbeda, akan banyak membantu mengurangi risiko kantong kering.

6.Tidak harus bengkel resmi
Dealer resmi tentu dilengkapi dengan peralatan modern dan berpengalaman memperbaiki mobil produksinya. Tapi bengkel resmi biasanya lebih mahal dari bengkel biasa. Jadi ada baiknya mencari bengkel biasa dengan mekanik berpengalaman dan profesional untuk melakukan perawatan rutin mobil anda. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu yang tergolong sulit dan jarang terjadi, lebih baik manfaatkan bengkel resmi. Biasakan menyimpan catatan perawatan mobil setiap kali mobil masuk bengkel. Catatan ini akan sangat berguna kelak bila mobil akan dijual kembali.
7. Periksa ban mobil
Seringkali pengendara lalai memeriksa ban mobil. Padahal ban yang kurang tekanan anginnya membutuhkan energi lebih besar untuk menggulirkannya, selain lebih cepat aus. Cek ban minimal sebulan sekali pada kondisi dingin. Tekanan yang direkomendasikan biasanya tertera di buku manual ataupun di bagian dalam mobil. Kebiasaan ini akan memperpanjang umur ban yang sekarang mahal harganya.
8,Sabuk pengaman bukan hiasan
Manfaatkan sabuk pengaman, karena perangkat ini terbukti memberikan perlindungan optimal ketika terjadi benturan. Risiko cidera bisa dikurangi, demikian pula biaya perawatan rumah sakit.
 
(fr.tip mobilku.com)

Gerakan Mendadak Bisa Merusak Mesin


Perawatan mesin kendaraan bukan semata-mata hanya mengganti oli, memeriksa radiator, dan menyerahkannya ke bengkel bila rusak. Perlakuan sehari-hari yang diberikan secara tepat terhadap mesin dapat membuatnya terhindar dari berbagai gangguan yang seharusnya tidak terjadi, sehingga mesin tidak cepat rusak. Beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan agar mesin tidak cepat rusak adalah sebagai berikut.



Sebelum menggunakan mobil, Anda wajib memanaskan mesin. Bukan sembarang pemanasan, melainkan pemanasan yang dilakukan dengan tepat. Biarkan mesin Anda bekerja tanpa beban selama beberapa saat, agar minyak pelumas dapat mengalir ke setiap bagian mesin yang memerlukan. Beban yang diterima mesin secara mendadak akan mengakibatkan mesin bekerja sebelum minyak pelumas mencapai setiap bagian mesin yang perlu dilumasi. Bila permukaan bagian-bagian mesin yang bergesekan ini dibiarkan bekerja tanpa terlumasi secara sempurna, maka mesin akan menjadi cepat aus.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebiasaan menaruh kaki di atas pedal kopling. Kebiasaan ini akan mengakibatkan bantalan tekanan dan pelat kopling menjadi cepat rusak. Selain itu, pedal kopling yang terlalu sering diinjak-injak pada saat yang tidak diperlukan akan membuat kopling selip.

Menghindari tindakan-tindakan mendadak pada saat akselerasi, pembelokan, dan pengereman --kecuali dalam keadaan darurat-- juga membantu keadaan mesin agar tetap prima. Bila sering dilakukan, tindakan mendadak akan mengakibatkan proses keausan berlangsung terlalu cepat pada bagian-bagian mesin, terutama ban. Tindakan mendadak juga membuat sambungan-sambungan mesin kendor. Lagipula, bila dilihat dari segi keselamatan, tindakan mendadak sebaiknya tidak dilakukan bila tidak dalam keadaan darurat.[erf/arch]

 
 
 

Total Tayangan Halaman