kursus stir mobil part3


Agar perjalanan anda terasa nyaman dan aman, berikut tips2 mengatasi macet dijalan tanjakan.

1) Gigi dalam posisi gigi 1 (sebaiknya selalu gunakan gigi 1 kalau jalanan macet)
2) Injak kopling habis
3) Angkat kopling perlahan2, rasakan sampai mobil bergerak maju perlahan


Jika jalan menanjak, bantu tenaga mobil dengan menginjak gas sedikit.
Jika mobil didepan berhenti di tanjakan , injak kopling habis, injak rem Jika mobil di depan mulai bergerak sedikit di jalan tanjakan , angkat kopling perlahan (rasakan sampai mobil bergetar)(agar mobil tidak mundur ketika melapas rem), baru lepaskan rem, tempel gas.
Jika mobil di depan berhenti lama, injak rem, injak kopling, pindahkan gigi ke gigi 0, angkat rem tangan, angkat kaki dari kopling.
Jika mobil di depan mulai bergerak maju, injak habis kopling, tekan rem tangan, injak pedal rem, masukkan gigi ke gigi 1, angkat kopling sekuku sampai mobil terasa bergetar sedikit (agar mobil tidak mundur), tempel gas

Tanjakan tanpa menggunakan rem
1) Gigi dalam posisi gigi 1
2) Injak kopling
3) Angkat kopling sekuku (mobil akan bergerak maju perlahan, MOBIL BERJALAN)
4) Injak kopling sekuku diimbangi dengan menginjak/menempel gas sedikit (mobil akan berhenti)
5) Angkat kopling sekuku (mobil akan merayap maju kembali, MOBIL BERJALAN) Untuk berjalan atau dan berhenti dalam posisi ini hanya menggunakan kombinasi injak dan angkat koling sekuku

(fr.http://bima.ipb.ac.id)

kursus stir mobil part2


melanjutkan postingan sebelumnya, bagaimana cara mengoperasikan mobil yang aman dan nyaman.
Menjalankan mobil merayap:
Angkat kopling sekuku Dengan posisi ini mobil akan berjalan merayap'
1)Jika mobil melaju terlalu cepat, tempel gas
2)Injak kopling habis
3)Angkat gas
4)Pindahkan gigi ke gigi 1
5)Angkat kopling sedikit demi sedikit untuk menjalankan mobil merayap (=bergerak perlahan),



dan injak kopling sekuku kalau ingin mengurangi jalan merayapnya mobil, lihat jalur apakah bebas jika ada mobil yang ingin lewat maka injak lagi kopling sekuku sambil menempel rem atau menempel gas (sebaiknya dipilih memberhentikan mobil dengan menempel gas agar jika mau jalan lagi tinggal lepaskan gas dan angkat kopling saja sekuku).
Jika jalur sudah bebas hambatan, angkat kopling sekuku (mobil merayap maju)
6)Putar stir 2 x ke kanan (putar stir habis) (ingat jangan memutar stir dalam keadaan mobil diam/berhenti, bisa merusak komponen mobilnya nanti) (lihat jalur apakah bebas atau tidak) - Jika jalur aman, jalankan/belokkan mobil dengan mengangkat kopling sekuku (mobil akan maju merayap),
kurangi laju jalannya mobil dengan menginjak kopling sekuku - Jika jalur sibuk berhentikan mobil dengan kombinasi mengangkat kopling sekuku dengan menempel rem (biasanya jika kopling diangkat sekuku akan terasa mobil bergetar sedikit) - Jika jalur sudah bebas kembali ankat kopling sekukumkembali (mobil akan merayap maju kembali)
7)Setelah mobil berhasil belok dan dirasa sudah lurus, segera putar balik stir 2x ke kiri sambil mobil maju merayap - Jika mobil sudah lurus, tempel gas (sesuaikan dengan kondisi lalu lintas), angkat kopling perlahan, jika sudah sesuai dengan kondisi jalan yang dihadapi lepaskan kaki dari pedal kopling biarkan jalannya mobil hanya diatur oleh gas
(gunakan gigi 1, 2, dan 3 saja jika berada di dalam kota)


Menghidupkan mobil yang mati mesin tiba2
1)Jangan panik !
2)Injak kopling habis ,nyalakan mesin.
3)Angkat kopling perlahan2, rasakan sampai mobil bergerak maju perlahan - Jika jalan menanjak, bantu tenaga mobil dengan menginjak gas sedikit –
4)Jika mobil sudah bergerak stabil, angkat kaki dari kopling, jalankan mobil hanya dengan gas saja

 (fr.http://bima.ipb.ac.id)

Cocokkan Oli dengan Karakter Mesin


Pada saat mesin bekerja, gesekan terjadi berulang-ulang antarkomponen mesin. Hal ini dapat mengakibatkan keausan pada bagian permukaannya. Oli pelumas akan membuat permukaan menjadi licin, sehingga gesekan langsung antarkomponen mesin tersebut dapat dicegah. Besarnya gesekan bisa menyebabkan mesin mengalami over heat hingga macet atau menyebabkan kerusakan pada silinder dan piston, seperti ketidakberesan pompa oli, kebocoran pada saluran oli, dan bisa juga karena faktor salah pemakaian jenis oli itu sendiri. Untuk itu, ada baiknya mengikuti tips seperti disampaikan, berikut ini, untuk menggunakan oli pelumas.


* Jenis Oli (Pelumas)

Berdasarkan bahan bakunya ada tiga jenis oli yang beredar di pasar, yakni mineral, semi sintetis, dan sintetis. Pelumas mineral, material dasarnya adalah minyak bumi yang diolah menjadi minyak pelumas. Jika kemudian hasil olahan tersebut ditambah dengan bahan sintetis lain untuk mencapai standar mutu yang lebih baik, maka produknya disebut dengan pelumas semi sintetis. Kualitas lebih tinggi lagi disebut pelumas sintetis.

* Standar Kekentalan Oli

Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya. Dalam kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan hal itu. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan seterusnya. SAE singkatan dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang menetapkan standar kekentalan pada suhu 100 oC. Angka di belakangnya menunjukkan tingkat kekentalannya.

Kode angka multi grade seperti 10W-50 merupakan kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50.

* Klasifikasi Mutu Oli

Klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan oleh API (American Petroleum Institute). Klasifikasi mutu sebuah oli ditandai pada kemasannya dengan kode huruf, biasanya ada dua bagian yang dipisahkan dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya. Kode dengan huruf S adalah kependekan dari service (atau spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari commerce (atau compression karena pembakaran terjadi pada tekanan udara yang lebih tinggi), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin diesel. Kemudian untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi atau baik mutunya.

* Pilih Yang Tepat dan Berkualitas

Ikuti petunjuk buku petunjuk manual kendaraan yang kita pakai. Jika disarankan menggunakan SAE 20W-50, maka jangan membeli oli dengan standar viskositas yang berbeda. Apalagi karena alasan lebih murah dan sebagainya. Sebab kinerja dan karakter mesin memerlukan spesifikasi oli tersendiri.

* Waspadai Oli Aspal. Belilah oli di tempat penjualan atau bengkel resmi.



Fr. mobilmotor.co.id

 
 
 

Total Tayangan Halaman