14 Item Pekerjaan "Tune-Up" untuk Mobil Bermesin Bensin


TUNE-UP merupakan pekerjaan perawatan rutin atau servis ringan yang dilakukan secara periodik atau saat mesin mobil mengalami gangguan-gangguan kecil. Tune-up dilakukan biasanya setelah kendaraan mencapai jarak tempuh 10.000 - 15.000 km. Maksud mengembalikan tenaga mesin seperti semula.
Pemeriksaan, pembersihan, penggantian, dan penyetelan komponen atau bagian-bagian mesin menjadi bagian tune-up dengan berbagai prosedur yang ditempuh mulai dari sistem pengapian platina yang terdiri dari beberapa item, yang dapat dikelompokan menjadi 14 item pekerjaan.
Pertama, memeriksa/mengganti air pendingin dan tutup radiator. Periksa air pendingin pada tangki reservoir dan radiator tambahkan air jika kurang, tetapi bila air sangat keruh atau kotor sebaiknya air dikuras dan diganti.
Periksa tutup radiator, periksa karet atau katup pada tutup radiator dan kekuatan pegasnya/kerjanya. Bila karet sudah keras dan retak-retak serta pegasnya terlalu keras atau terlalu lemah, ganti tutup radiator
2. Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas. Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas. Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali kipas = bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.




3.Periksa oli mesin dengan cara mencabut stick-nya. Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap 3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistiom pelumasan oli.
4. Memeriksa/membersihkan/mengganti saringan bensin dan saringan udara. Periksa saringan bensin. Bila saringan bensin kotor dapat menyebabkan suplai bensin terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin dengan mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk ke karburator,sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara dengan mengembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu kotor dan rusak, saringan harus diganti.
5. Memeriksa baterai (accu). Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar, menyebabkan suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan mengeraskan klem pengikatnya.
Periksa jumlah air accu. Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 - 1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai harus disetrum (charger).
6. Memeriksa/mengganti kabel busi. Ukuran kabel busi dengan menggunakan AVO meter. Tahanan kabel busi diukur pada bagian ujung-ujungnya. Ketentuan tahanannya = 25 kilo Ohm/meter. Bila kabel busi sudah keras atau retak-retak serta tahanannya tidak sesuai ketentuan menyebabkan kebocoran arus dan tarikan mesin kurang, kabel busi harus diganti.
7. Memeriksa/membersihkan tutup distributor dan Rotor distributor. Periksa terminal pada tutup distributor dan rotor distributor. Bila kotor dapat menyebabkan aliran arus atau tegangan listrik tidak maksimum sehingga mesin gerejet atau tidak stabil, harus dibersihkan dengan mengampelas (ampelas halus).
8. Memeriksa/membersihkan/mengganti/menyetel busi. Periksa busi dari kemungkinan kotor, celah busi yang terlalu renggang atau terlalu sempit dan kondisi busi yang setengah mati bisa menyebabkan api busi kecil dan pembakaran tidak sempurna sehingga mesin sulit hidup atau hidup tapi tidak normal.
Busi yang setengah mati harus diganti, sedangkan busi yang kotor dibersihkan dengan mengampelas menggunakan ampelas halus dan setel celah busi, celah busi diukur dengan menggunakan feeler gauge. Celah busi yang baik = 0,70 mm - 0,80 mm. Busi yang baik memercikkan api besar kebiru-biruan dan arahnya tegak lurus, sebaliknya busi yang jelek percikan apinya kecil, berwarna merah, dan arah loncatan apinya ke berbagai arah.
9. Memeriksa/membersihkan/mengganti/menyetel platina. Periksa platina, apakah kotor, tipis (habis), rusak (bentol), dan celahnya terlalu besar atau terlalu sempit. Bila ini terjadi, akan menyebabkan aliran arus dan tegangan pengapian tidak baik/tidak maksimum sehingga menghasilkan percikan api busi yang kecil. Akibatnya, mesin sulit hidup kalaupun hidup tapi tidak normal.
Untuk itu, periksa platina bila masih tebal. Ampelas platina dengan ampelas halus sampai bersih dan rata, kemudian setel celah platina, 0,45 mm, diukur dengan feeler gauge. Bila platina tipis atau habis ganti sekaligus dengan kondensornya kemudian lakukan penyetelah celah platina = 0,45 mm, celah platina diukur dengan feeler auge.
10. Memeriksa centrifugal advancer dan vacum advancer. Periksa centrifugal advancer dengan cara menggerakkan rotor distributor ke arah kiri. Bila memegas dan kembali, berarti centrifugal advancer bagus. Akan tetapi, bila tidak bergerak berarti jelek. Lakukan perbaikan dengan melakukan overhoul distributor.
Periksa vacum advancer dengan cara menyedot selang vakum pada advancer. Bila plunger advancder bergerak, berarti bagus dan bila tidak bergerak berarti jelek, harus diganti vacum advancer-nya. Kerusakan advancer tarikan gasnya tidak lambat dan sentakan tarikannya kurang, juga akan menghasilkan suara ledakan pada knalpot pada saat pedal gas dilepaskan setelah digas.
11. Memeriksa/menyetel celah katup. Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup terlalu renggang mesin panas dan tenaga kuragn. Sebaliknya bila terlalu sempit bahan bakar (bensin) boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah katup tidak benar harus disetel lagi, dengan cara:
a. Topkan silinder nomor satu pada posisi kompresi, periksa celah katup pada katup-katup yang bebas. Bila celahnya tidak sesuai dengan ketentuan harus disetel. b. Putar puli 360 derajat, kemudian celah katup yang bebas (yang tadi belum diperiksa). Bila celah katupnya tidak sesuai dengan ketentuan, harus disetel.
Catatan: Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-sendiri, dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil. Contoh Toyota Kijang, katup masuk = 0,20 mm, katup buang = 0,30 mm. Daihatsu, katup masuk dan katup buang sama = 0,20 mm.
12. Memeriksa tekanan kompresi. Periksa tekanan kompresi dengan menggunakan alat ukur compression tester. Pasangkan alat ukur tersebut pada lubang busi dan tekan kuat-kuat, buka handle atau pedal gas penuh, serta lakukan penyetateran sampai didapat 4-5 kali kompresi dan jarum pengukur tidak bergerak lagi.
Baca hasil pengukuran dan cocokkan dengan ketentuan atau standar. Lakukan pengukuran pada seluruh silinder (standar tekanan kompresi untuk kendaran menengah = 12 kg/cm2). Bila hasil pengukuran tidak sesuai standar atau hasil pengukuran kompresi antara silinder yang satu dengan yang lainnya tidak sama, dengan perbedaan lebih dari 1-2 kg/cm2, mesin tidak mungkin di-tune-up sebab mesin akan bergetar/pincang dan mesin harus dibongkar (overhoul).
13. Memeriksa/menyetel ketepatan saat pengapian. Pemeriksaan ketepatan saat pengapian dilakukan setelah seluruh komponen terpasang dalam kondisi yang baik. Sebelum saat pengapian diukur dengan alat terlebih dulu diposisikan sebagai berikut, posisikan ketepatan tanda-tanda saat pengapian (pada puli atau fly wheel).
Dekatkan kabel koil yang menuju ke distributor ke masa kurang lebih 1 cm. On-kan kunci kontak dan geserkan distributor ke kanan atau ke kiri sampai didapat percikan api, lalu keraskan distributor. Selanjutnya hidupkan mesin dan pasangkan alat ukur timing light.
Periksa ketepatan pengapian dengan menggeserkan distributor secara perlahan sampai tanda timing pas. Jika timing terlalu cepat/maju, mesin distaternya berat bisa menimbulkan detonasi. Sebaliknya bila terlalu lambat saat distater lama hidupnya dan sentakan/akselerasinya kurang baik, juga tenaga mesin lemah. Oleh karena itu, saat pengapian harus tepat sesuai ketentuannya. Standar saat pengapian antara 5-10 derajat sebelum TMA.
14. Memeriksa/menyetel putaran idle (langsam). Pasangan tachometer pada mesin yang sudah hidup dan baca hasil ukurannya, atur/setel idle djusting screw untuk mengatur campuran bensin dengan udara sampai pada putaran tertinggi, lalu atur/setel sekrup pengatur katup gas/katup throtle sampai didapatkan putaran yang halus/baik.
Jumlah putarannya sesuaikan dengan standarnya, untuk mesin 4 silinder, 700 sampai 750 rpm, AC dimatikan, dan 1.000 rpm, bila AC dihidupkan. Atau putaran disesuaikan dengan buku petunjuknya. (Edi Purwanto)***

Ketika Musim Hujan Datang


Di musim penghujan, kadang kala perjalanan mengemudi terganggu justru karena persoalan sepele. Apalagi kalau hujan deras terus mengguyur, sementara lalu lintas tambah semrawut. Hal-hal kecil itu ternyata bisa malah menjadi persoalan yang amat rumit. Bayangkan, jika saat hujan deras ternyata fungsi wiper tak maksimal. Bisa juga kaca tak kunjung bersih, karena air tandon wiper habis.

Atau akibat terkena banjir berlumpur, pasti akan sangat mengganggu karena mobil pun bagai dilapisi tanah liat di sekujur tubuhnya. Belum lagi kalau terpaksa naik mobil dalam keadaan hujan, maka karpet wool pun bisa-bisa basah dan muncul noda yang sulit dihapus. Keluhan-keluhan di atas sebenarnya mudah diatasi. Ada beberapa kegiatan sederhana yang bisa dilakukan tanpa memerlukan banyak waktu dan bisa mengurangi gangguan tersebut.

Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: Periksa fungsi wiper dan air tandon Pemeriksaan fungsi wiper sepekan sekali sudah menjadi kewajiban di waktu penghujan ini. Amati fungsi gerak, tingkat kekerasan karet, dan posisi karet setiap melakukan kegiatan tersebut. Bila didapati kerusakan karet atau bagian ini telah mengeras, segera ganti dengan produk yang berkualitas.


Yakinkan seluruh tingkat putaran wiper, mulai dari kecepatan interval, sedang hingga gerakan kecepatan maksimal, berjalan normal. Posisi gerakan wiper dengan selang waktu (interval) kadang diabaikan oleh kebanyakan pengemudi. Padahal, fungsi ini amat penting kala rintik atau hujan tak tentu sepanjang perjalanan. Sedangkan, gerak wiper pada kecepatan sedang dan cepat, jelas perlu dipantau karena ini berarti akan membantu pengemudi memperhatikan jalan kala hujan deras dan mobil sedang berada di belakang kendaraan lain. Apalagi bila mobil di depan berukuran amat besar.

Jangan pernah kehabisan air tandon wiper. Sebab hujan yang tak berkesinambungan, atau saat sedang mengekor mobil lain, membuat kaca kendaraan terus buram walaupun wiper difungsikan. Jagalah ketersediaan air wiper. Dan bila perlu gunakan air wiper berbusa seperti yang banyak diperdagangkan. Pasang Mud Flap Piranti yang kerap disebut kepet (mud flap ini memang kadang terasa mengganggu bentuk mobil bila terpasang di ujung keempat spatbor mobil Anda.

Namun sepanjang penghujan, apalagi mobil dari jenis jip maupun MPV, rasanya pemasangan mud flap tak salah bila dilakukan. Pamasangan kepet jelas akan melokalisir cipratan lumpur ke bodi mobil Anda. Ini akan banyak memudahkan pencucian mobil, apalagi bila mobil sempat kering dan kembali terkena lumpur sepanjang hari. Lumpur yang menempel tersebut, bisa-bisa akan membuat flek pada cat maupun kaca. Pemasangan kepet juga akan mengurangi buraian air saat melalui genangan.

Ini membuat pengguna jalan lain, khususnya pemotor, tidak terlalu terganggu saat mobil melintasinya. Pasang talang air (side wind shield) Komponen side wind shield (penahan angin di samping jendela) ini perlu dipasang bila mobil Anda tidak dilengkapi AC. Perlu juga bagi pengemudi yang juga merokok di mobil. Pamasangan talang air ini akan menjamin air hujan tak masuk, walau kaca sedikit terbuka.

Karena itu bila mobil tak berAC atau pendingin sedang rusak, maka ketika hujan jendala bisa tetap dibiarkan terbuka hingga angin masuk untuk mengurangi embun di kaca depan. Bayangkan kalau hujan dan jendala harus tertutup, sementara kaca depan berumbun. Betapa repotnya mengemudi sambil harus mengelap embun saat hujan.

Talang air ini juga akan memudahkan perokok menghisap sigaret. Sebab pada saat hujan, jendela tetap aman terbuka tanpa terganggu air hujan. Kegiatan itu pun dapat berlangsung walaupun hujan deras sedang bertandang. Gunakan karpet plastik Pada mobil yang menggunakan karpet berbulu sebaiknya perlu berhati-hati.

Karena, jika hujan makaakan banyak lumpur menempel di alas kaki. Acap kali kejadian ini membuat kabin kotor dan berbau. Maka, disarankan sepanjang penghujan, gantilah karpet dengan jenis plastik walaupun sedikit mengurangi nilai estetika. Karpet plastik, jelas akan lebih mudah dibersihkan bila Anda terpaksa 'mengangkut' lumpur ke dalam kabin.

( bid/berbagai sumber )


kursus stir mobil part4


Parkir dengan depan mobil mengarah ke jalan

1) Injak kopling habis

2) Putar stir habis ke kanan

3) Pindahkan gigi ke gigi R

4) Angkat kopling sekuku (mobil bergerak mundur perlahan dengan buntut mobil ke kanan)


5) Jika posisi sudah lumayan lurus, injak kopling sekuku (untuk memberhentikan laju mobil) kemudian lihat dari kaca spion ruangan di belakang mobil apakah ada jarak atau tidak antara pantat mobil dengan tempat smpah dibelakangnya)

6) Jika posisi aman, artinya ada jarak antara pantat mobil dengan tempat sampah itu, maka angkat kopling sekuku (mobil merayap mundur kembali)

7) Setelah mobil lurus dan cukup buat memutar mobil kembali, injak habis kopling, pindahkan gigi ke gigi 1

8) Putar habis stir ke kiri ( 2 x putaran)

9) Angkat kopling sekuku (mobil mulai bergerak maju merayap lagi)

10) Jika masih belum dapat, injak lagi rem

11) injak kopling, pindahkan gigi ke R

12) Angkat kopling sekuku (mobil merayap mundur)

13) Karena ada tangga 1 tingkat dan kita akan meletakkan buntut mobil diatas tangga tersebut, injak gas agak banyak

14) Setelah mobil dapat melewati tangga, injak kopling habis

15) injak rem



16) Luruskan stir agar posisi ban atau posis parkir menjadi lurus


(fr.http://bima.ipb.ac.id)

 
 
 

Total Tayangan Halaman