Maintenance car : Perawatan Pintu Mobil


Pintu mobil merupakan bagian kendaraan sangat penting untuk dirawat, sehingga menjamin keamanan & kenyamanan pada saat berkendaraan. Pintu mobil sering luput dari perhatian pemiliknya, padahal jika terjadi kerusakan bisa berakibat fatal.
Akibatnya
Misalnya, bila rel kaca sudah getas sehingga air bisa masuk ke celah pintu dan membuat mekanisme penggerak kaca jendela berkarat. Sehingga saat naik turunnya kaca akan terasa berat dan harus dibantu dengan tangan. Belum lagi terdengar suara berderit, serta pemutar kaca bisa macet seketika. Demikian juga dengan gagang pintu, jika pelumas untuk mekanisme pembuka pintu mengering, pintu akan sulit dibuka.
Hal Yang Dilakukan
Tips perawatan berikut ini, sebaiknya dilakukan minimal 6 bulan sekali :
1. Sediakan peralatan yang dibutuhkan seperti obeng plus dan min, kuas, solar, gemuk dan pelumas semprotan.
2. Buka panel penutup (trim pintu) dengan posisi kaca turun ke bawah. Buka baut pegangan pintu dan gagangnya dengan obeng plus. Lalu lepas tuas pemutar kaca dengan mencungkil pin.
3. Buka panel pintu dengan mencungkilnya pakai obeng min. Untuk mobil dengan 'power window' copot sakelarnya. Perhatikan lis kaca (weather strip) bersihkan kotoran yang menempel pakai kuas dan solar. Tunggu sampai kering. Atau bersihkan dengan air sabun dan setelah kering bersihkan dengan lap.
4. Bersihkan gigi regulator dan oleskan dengan gemuk. Juga gigi penggerak motor untuk yang menggunakan power window. Lumasi juga lengan pemutar dan pernya.
5. Periksa tangkai pengimbang regulator, juga rel atas dan bawah penggerak tangkai regulator. Bersihkan dengan solar lalu olesi dengan gemuk.

6. Setel kaca yang miring dengan cara menaikkan kaca setengah dan kendurkan dua baut pengimbang bagian bawah. Setelah itu dorong kaca ke belakang dan kencangkan kembali baut pengimbangnya.
7. Perhatikan bukaan pintu luar, cek apakah terasa ada pergeseran jika difungsikan. Jika ya, lumasi dengan pelumas semprotan. Saat melakukan penyemprotan, sekalian cek dengan memainkan bukaan pintu luar dan dalam.
8. Periksa tangkai besi pengunci pintu. Terutama bagian bawah yang menggerakkan kunci. Bersihkan bila berkarat atau kotor dan semprotkan pelumas.
9. Jika sudah selesai pasang kembali panel pintu, untuk yang power window jangan lupa pasang sakelar kembali.

fr.indosiar.com


  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Air Filter : Cara Mudah Perawatan 'Air Filter' Mobil Anda


    Seperti halnya manusia, jeroan mesin harus senantiasa sehat dan bersih. Itulah sebabnya, filter udara terasa begitu penting. Bila peranti penyaring kualitas udara menuju bahan bakar tak berfungsi dengan baik, udara yang masuk bersama bahan bakar menuju ruang mesin adakalanya bercampur debu dan mengganggu kinerja mesin. Paling sederhana mengakibatkan mesin 'terbatuk-batuk'.
    Untuk itu, ada baiknya kita selalu teliti dalam memilih filter udara yang dijual di pasaran. Memang, perawatannya relatif mudah, tinggal melepas filter dari sarangnya, lalu menyemprotkan kompresor. Cuma, bila tak dirawat dengan baik, amat mungkin tak bisa panjang umurnya. 


    Berbagai merek saringan udara amat melimpah di pasaran saat ini. Dari yang terbuat dari karton dan menjadi suku cadang standar kendaraan. Menyimak aneka jenis filter udara yang ada di pasaran, tentulah cara merawatnya berbeda-beda. Karena itu, cermati trik jitu agar saringan tetap bersih dan terawat dengan baik.
    Untuk filter yang terbuat dari karton, usia pakainya paling banter Cuma sekitar 2500 km hingga 5000 km. Selebihnya, harus segera diganti. Karena kelemahan dari filter ini, pada usia pakai tertentu, permukaan karton menjadi 'berbulu'. Bila hal ini dibiarkan, serpihan lembut yang bercampur dengan debu itu bisa ikut masuk ke 'dapur pacu' alias ruang pembakaran. Efek sampingnya, permukaan silinder akan tergores.
    Merawat filter karton, relatif mudah. Angkat filter dari sarangnya, lalu bersihkan dengan kompresor udara. Kalau perlu, bagian pinggir filter diketuk pakai gagang obeng hingga debu yang melekat rontok semua.


    Berbeda dengan filter yang terbuat dari spons. Umumnya mampu bertahan hingga 15.000 km atau setahun pakai. Seringan yang satu ini, merawatnya juga mudah. Celupkan saringan spons ke dalam air, lalu cuci pakai deterjen. Setelah benar-benar bersih, keringkan dengan cara diangin-anginkan ataupun dijemur tapi jangan sampai kena matahari secara langsung. Setelah kering, filter siap dipasang kembali.
    Untuk filter berbahan serat katun, lain lagi ceritanya. Yang satu ini, perawatannya rada mahal, lantaran harus dibersihkan pakai cairan khusus. Untuk K&N misalnya, ada larutan pembersihnya sendiri. Pembersih yang terdiri dari sabun khusus dan oli ini, penggunaannya agak khusus.
    Setelah filter dilepas dari rumahnya, kemudian peranti penyaring udara itu diketok hingga semua debu dan kotoran yang menempel rontok semua. Namun, saat 'mengetok' filter udara tersebut, usahakan menggunakan landasan yang empuk, seperti ban misalnya.
    Tahap selanjutnya adalah menyiram filter tersebut dengan air yang mengalir, baru kemudian disemprot dengan cairan sabun khusus. Setelah didiamkan selama kurang lebih 5 menit, filter tersebut kemudian disiram kembali dengan air. Proses tersebut diulang hingga air sisa pencucian terlihat lebih bening.
    Sebelum proses pengolesan dengan oli dilakukan, filter mesti dikeringkan. Ada dua cara yang dianjurkan, yakni yang pertama dengan hair dryer atau dengan compressor, tetapi dengan tekanan angin yang serendah mungkin. Akhir dari proses perawatan filter udara ditutup dengan pengolesan oli khusus. (mbl/bun)
    fr. KapanLagi.com -


  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Car Clutch : Memperpanjang Umur Kopling Mobil


    SELAIN rem, ban, ada bagian penting lainnya dari mobil yang perlu diperhatikan, yakni kopling. Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan putaran mesin dengan transmisi. Untuk memperpanjang usia kopling, perlu diketahui cara-caranya agar penggunaan kopling dilakukan secara benar.
    Beberapa bagian dari kopling di antaranya komponen pelat kopling (clutch disc), matahari (cover clutch), release bearing, dan pilot bearing. Bagian yang paling sering mengalami kerusakan adalah pelat kopling atau clutch disc. Karena fungsinya yang sangat vital maka penting sekali untuk dirawat dan dijaga dengan baik.
    Berikut ini beberapa cara agar kondisi kopling tetap prima dan berumur panjang, yakni:
    Pertama, pada saat berada di tanjakan, sebaiknya kopling jangan diinjak setengah. Kondisi seperti itu akan mengakibatkan pelat kopling menjadi cepat aus. Lebih baik menggunakan rem tangan dan transmisi dinetralkan, jika ada hambatan di jalan menanjak.
    Kedua, usahakan jangan menginjak pedal kopling terlalu lama. Ini untuk menghindari gesekan pelat kopling dengan tutup kopling dan roda penerus. Jika dibiarkan, pelat kopling akan mengalami panas sehingga kemungkinan akan cepat aus dan rusak.
    Ketiga, minyak kopling. Jika terjadi gangguan pada minyak kopling, pedalnya diinjak, bisa blong.
    Ini bisa menyebabkan tidak berfungsinya perpindahan gigi transmisi. Akibatnya mobil tidak bisa dijalankan.
    Keempat, sebaiknya hindari jalanan yang berlumpur, karena ketika terjadi selip akan menyebabkan pelat kopling cepat aus.
    Kelima, jika dalam keadaan lampu merah lebih baik transmisi dinetralkan.
    Keenam, hindarilah menginjak pedal kopling terlalu kasar. Begitu juga saat melepaskannya. Bila dilakukan dengan cara yang kasar, maka sentuhan pelat kopling akan terasa lebih keras. Ini akan mempercepat keausan.
    Ketujuh, perhatikan apakah minyak koplingnya selalu full? Jika terlihat kurang, periksa kemungkinan adanya kebocoran. Standar pemakaian minyak kopling biasanya sekira 20.000 km. Bila terjadi kebocoran kemungkinan ada pada karet master kopling atas dan karet release silinder kopling bawah yang pecah.




    Terakhir, perhatikan pula pemasangan pedal kopling. Idealnya penyetelan pedal kopling harus ada gerak bebas. Untuk gerak bebas, pedal atas pada model hidrolik 5 sampai 15 mm. Untuk mo-del mekanik, gerak bebas pedal atasnya 15 sampai 25 mm. Khusus bagian bawah antara 4,5 sampai 5,5 mm. Bila tidak ada gerak bebas, maka cover clutch akan terus tertekan sehingga pelat kopling akan tetap bersentuhan. (tadinur/otf.)***



  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

     
     
     

    Total Tayangan Halaman