Perawatan AC


Perawatan AC bisa dilakukan setiap setahun sekali seperti berikut ini :
1. Bersihkan kondensor AC secara berkala setiap 2 minggu sekali sampai dengan sebulan sekali. Jangan dibiarkan berdebu, karena bisa menyebabkan alat ini tidak bisa melepas panas dengan baik. Disamping itu, suhu kondensor yang terlalu panas akan menyebabkan jebol.

2. Untuk membersihkan kondensor AC cukup siapkan slang air dan sikat kecil. Buka lebih dulu gril untuk memudahkan slang masuk ke celah antara kondensor AC dan radiator. Lalu semprot air dari sisi dalam kondensor sambil disikat agar kotoran yang lengket bisa langsung menyembur langsung keluar.

3. Periksa kondisi sambungan pipa AC, bila pada sambungan itu menunjukkan tanda basah oleh oli, pasti telah terjadi kebocoran. Bila terjadi kebocoran segera bawa ke bengkel AC terdekat agar tidak bertambah parah.


4. Bersihkan Blower.Untuk menjaga kebersihan blower dan saluran AC agar bertahan lebih lama, perhatikan juga kondisi tombol pilihan aliran udara. Sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan tomboy fresh yang memanfaatkan udara dari luar. Karena hal itu akan menjadikan blower gampang kotor, sehingga udara dalam kabin menjadi ikut kotor.

5. Perhatikan juga tabung receiver (botol) secara teratur dengan cara amati mesin dan AC pada batas pendingin maksimum. Cermati gejala yang tampak pada kaca pengintai receiver. Kekurangan dan kelebihan refrigerant/freon bisa diketahui lewat kaca pengintai pada tabung receiver. Jika kelebihan maka pada kaca pengintip langsung terlihat terang begitu AC dimatikan.

6. Perhatikan kaca pengintai juga untuk mengecek apakah kerja AC normal dan benar, tandanya bila AC dimatikan pada kaca pengintai akan menampakkan refrigerant berbusa sebentar sebelum berubah terang.
(dr.berbagai sumber)





Empat jenis kebocoran yang paling sering terjadi pada AC mobil


1. Bocor evaporator
Evaporator merupakan komponen pemroses hawa dingin dengan mengalirkan proses evaporasi dan kembali menyedot kelembapan suhu dalam kabin. Debu, kotoran kabin hingga asap rokok merupakan pencetus paling utama terjadinya sumbatan pada komponen yang terbuat dari aluminium ini.
Karena terbuat dari aluminium, maka saluran yang tak bakal berkarat ini bila mengalami sumbatan akan mudah robek. Ingat sifat aluminium yang liat, tak korosif tapi lembek dan mudah koyak. Mobil buatan Jepang umumnya meletakan evaporator di bawah laci sehingga akan mudah menyedot debu dan tersumbat. Lain dengan mobil buatan Eropa yang letak evaporatornya di dalam kabin. Tak mudah tersumbat, walaupun cukup menyulitkan bila perlu membersihkannya.

2. Bocor seal Kompresor
Kompresor yang bekerja bagai 'mesin' kecil terdiri pula dari sejumlah karet (seal) yang bisa saja cepat rusak bila terjadi kesalahan. Paling sering karena salah posisi kompresor dan pelumas yang habis karena mesin terlampau panas.





3. Bocor saluran
Rangkaian saluran atau selang penyejuk udara bisa saja bocor akibat gesekan berlebihan yang terjadi karena seringnya mobil tergoncang. Bisa juga karena mampetnya ekspansi dan reciver dyaer sehingga tekanan dalam saluran meningkat dan menyebabkan kebocoran.

4. Bocor seal saluran
Sambungan antara saluran dengan beberapa komponen dari metal membutuhkan karet (seal) penyekat. Maka kondisi buruk yang menyebabkan kebocoran saluran dengan sendirinya juga akan merembet pada hancurnya seal dan berujung pada kebocoran.
( bid/berbagai sumber )




AC : Isi freon sesuai jenis kompresor


Ada dua jenis freon yang paling banyak beredar di Indonesia, yakni R 12 dan R 134. Ini berkait dengan emisi CFC yang dihasilkan, R 12 merupakan produk lama dan belum memuat kepentingan bersih lingkungan. Sementara R 134, konon sebagai produk yang ramah lingkungan.

Kompresor mobil dengan freon R 12 diisikan freon R 134, kompresor terancam jebol karena terdapat beda tekanan antar kedua jenis senyawa tersebut. Selain itu, selang-selang juga terancam bocor, retak hingga jebol. Kerja kompresi yang seharusnya dihasilkan kompresor juga akan melemah. Pemasukan R 134 kepada kompresor dengan freon jenis R 12, memerlukan pula pengantian oli. Sedang bila kompresor memiliki spesifikasi R 134 dan dipaksakan untuk mendapat pengisian R 12, maka AC tak akan berjalan maksimal. Sejumlah bengkel menyatakan sebagai dingin AC-nya bakal kurang tajam. Ini karena memang terjadi speck down. Dan kejadian ini yang paling sering terjadi akibat penawaran harga yang bisa dibuat lebih murah.

Lakukan penggantian oli kompresor Sebetulnya kebiasaan sebatas melakukan pengisian freon amat tidak direkomendasikan. Bila freon berkurang maka itu berarti terjadi kebocoran dalam salah satu bagian rangkaian penyejuk kabin tersebut. Karenanya pemeriksaan seluruh saluran harus dilakukan selekas AC tak dingin dan freon berkurang.



Namun bila terpaksa sebatas mengisi freon dalam keadaan darurat, selain perlu mengetahui pasti jenis freon yang diisikan, mintalah pula pengantian oli dalam kompresor. Ini penting, karena bila terjadi kebocoran maka pelumas dalam kompresor juga berkurang dan kotor. Setelah oli diganti, dengan sendirinya bengkel juga akan memvakum kompresor sebelum mengisikan freon.
( bid/berbagai sumber )

 
 
 

Total Tayangan Halaman