Parkir dengan depan mobil mengarah ke jalan
1) Injak kopling habis
2) Putar stir habis ke kanan
3) Pindahkan gigi ke gigi R
4) Angkat kopling sekuku (mobil bergerak mundur perlahan dengan buntut mobil ke kanan)
5) Jika posisi sudah lumayan lurus, injak kopling sekuku (untuk memberhentikan laju mobil) kemudian lihat dari kaca spion ruangan di belakang mobil apakah ada jarak atau tidak antara pantat mobil dengan tempat smpah dibelakangnya)
6) Jika posisi aman, artinya ada jarak antara pantat mobil dengan tempat sampah itu, maka angkat kopling sekuku (mobil merayap mundur kembali)
7) Setelah mobil lurus dan cukup buat memutar mobil kembali, injak habis kopling, pindahkan gigi ke gigi 1
8) Putar habis stir ke kiri ( 2 x putaran)
9) Angkat kopling sekuku (mobil mulai bergerak maju merayap lagi)
10) Jika masih belum dapat, injak lagi rem
11) injak kopling, pindahkan gigi ke R
12) Angkat kopling sekuku (mobil merayap mundur)
13) Karena ada tangga 1 tingkat dan kita akan meletakkan buntut mobil diatas tangga tersebut, injak gas agak banyak
14) Setelah mobil dapat melewati tangga, injak kopling habis
15) injak rem
16) Luruskan stir agar posisi ban atau posis parkir menjadi lurus
(fr.http://bima.ipb.ac.id)
Archives
kursus stir mobil part4
kursus stir mobil part3
Agar perjalanan anda terasa nyaman dan aman, berikut tips2 mengatasi macet dijalan tanjakan.
1) Gigi dalam posisi gigi 1 (sebaiknya selalu gunakan gigi 1 kalau jalanan macet)
2) Injak kopling habis
3) Angkat kopling perlahan2, rasakan sampai mobil bergerak maju perlahan
Jika jalan menanjak, bantu tenaga mobil dengan menginjak gas sedikit.
Jika mobil didepan berhenti di tanjakan , injak kopling habis, injak rem Jika mobil di depan mulai bergerak sedikit di jalan tanjakan , angkat kopling perlahan (rasakan sampai mobil bergetar)(agar mobil tidak mundur ketika melapas rem), baru lepaskan rem, tempel gas.
Jika mobil di depan berhenti lama, injak rem, injak kopling, pindahkan gigi ke gigi 0, angkat rem tangan, angkat kaki dari kopling.
Jika mobil di depan mulai bergerak maju, injak habis kopling, tekan rem tangan, injak pedal rem, masukkan gigi ke gigi 1, angkat kopling sekuku sampai mobil terasa bergetar sedikit (agar mobil tidak mundur), tempel gas
Tanjakan tanpa menggunakan rem
1) Gigi dalam posisi gigi 1
2) Injak kopling
3) Angkat kopling sekuku (mobil akan bergerak maju perlahan, MOBIL BERJALAN)
4) Injak kopling sekuku diimbangi dengan menginjak/menempel gas sedikit (mobil akan berhenti)
5) Angkat kopling sekuku (mobil akan merayap maju kembali, MOBIL BERJALAN) Untuk berjalan atau dan berhenti dalam posisi ini hanya menggunakan kombinasi injak dan angkat koling sekuku
(fr.http://bima.ipb.ac.id)
kursus stir mobil part2
dan injak kopling sekuku kalau ingin mengurangi jalan merayapnya mobil, lihat jalur apakah bebas jika ada mobil yang ingin lewat maka injak lagi kopling sekuku sambil menempel rem atau menempel gas (sebaiknya dipilih memberhentikan mobil dengan menempel gas agar jika mau jalan lagi tinggal lepaskan gas dan angkat kopling saja sekuku).
Jika jalur sudah bebas hambatan, angkat kopling sekuku (mobil merayap maju)
6)Putar stir 2 x ke kanan (putar stir habis) (ingat jangan memutar stir dalam keadaan mobil diam/berhenti, bisa merusak komponen mobilnya nanti) (lihat jalur apakah bebas atau tidak) - Jika jalur aman, jalankan/belokkan mobil dengan mengangkat kopling sekuku (mobil akan maju merayap),
kurangi laju jalannya mobil dengan menginjak kopling sekuku - Jika jalur sibuk berhentikan mobil dengan kombinasi mengangkat kopling sekuku dengan menempel rem (biasanya jika kopling diangkat sekuku akan terasa mobil bergetar sedikit) - Jika jalur sudah bebas kembali ankat kopling sekukumkembali (mobil akan merayap maju kembali)
7)Setelah mobil berhasil belok dan dirasa sudah lurus, segera putar balik stir 2x ke kiri sambil mobil maju merayap - Jika mobil sudah lurus, tempel gas (sesuaikan dengan kondisi lalu lintas), angkat kopling perlahan, jika sudah sesuai dengan kondisi jalan yang dihadapi lepaskan kaki dari pedal kopling biarkan jalannya mobil hanya diatur oleh gas
(gunakan gigi 1, 2, dan 3 saja jika berada di dalam kota)
Menghidupkan mobil yang mati mesin tiba2
1)Jangan panik !
2)Injak kopling habis ,nyalakan mesin.
3)Angkat kopling perlahan2, rasakan sampai mobil bergerak maju perlahan - Jika jalan menanjak, bantu tenaga mobil dengan menginjak gas sedikit –
4)Jika mobil sudah bergerak stabil, angkat kaki dari kopling, jalankan mobil hanya dengan gas saja
(fr.http://bima.ipb.ac.id)
Cocokkan Oli dengan Karakter Mesin
Pada saat mesin bekerja, gesekan terjadi berulang-ulang antarkomponen mesin. Hal ini dapat mengakibatkan keausan pada bagian permukaannya. Oli pelumas akan membuat permukaan menjadi licin, sehingga gesekan langsung antarkomponen mesin tersebut dapat dicegah. Besarnya gesekan bisa menyebabkan mesin mengalami over heat hingga macet atau menyebabkan kerusakan pada silinder dan piston, seperti ketidakberesan pompa oli, kebocoran pada saluran oli, dan bisa juga karena faktor salah pemakaian jenis oli itu sendiri. Untuk itu, ada baiknya mengikuti tips seperti disampaikan, berikut ini, untuk menggunakan oli pelumas.
* Jenis Oli (Pelumas)
Berdasarkan bahan bakunya ada tiga jenis oli yang beredar di pasar, yakni mineral, semi sintetis, dan sintetis. Pelumas mineral, material dasarnya adalah minyak bumi yang diolah menjadi minyak pelumas. Jika kemudian hasil olahan tersebut ditambah dengan bahan sintetis lain untuk mencapai standar mutu yang lebih baik, maka produknya disebut dengan pelumas semi sintetis. Kualitas lebih tinggi lagi disebut pelumas sintetis.
* Standar Kekentalan Oli
Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya. Dalam kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan hal itu. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan seterusnya. SAE singkatan dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang menetapkan standar kekentalan pada suhu 100 oC. Angka di belakangnya menunjukkan tingkat kekentalannya.
Kode angka multi grade seperti 10W-50 merupakan kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50.
* Klasifikasi Mutu Oli
Klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan oleh API (American Petroleum Institute). Klasifikasi mutu sebuah oli ditandai pada kemasannya dengan kode huruf, biasanya ada dua bagian yang dipisahkan dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya. Kode dengan huruf S adalah kependekan dari service (atau spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari commerce (atau compression karena pembakaran terjadi pada tekanan udara yang lebih tinggi), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin diesel. Kemudian untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi atau baik mutunya.
* Pilih Yang Tepat dan Berkualitas
Ikuti petunjuk buku petunjuk manual kendaraan yang kita pakai. Jika disarankan menggunakan SAE 20W-50, maka jangan membeli oli dengan standar viskositas yang berbeda. Apalagi karena alasan lebih murah dan sebagainya. Sebab kinerja dan karakter mesin memerlukan spesifikasi oli tersendiri.
* Waspadai Oli Aspal. Belilah oli di tempat penjualan atau bengkel resmi.
Fr. mobilmotor.co.id
Tiga detik paling kritis
Tiga detik paling menentukan bagi pengemudi adalah saat dia menyelempangkan seatbelt di tubuhnya dan menuntaskan dengan bunyi klik!. Saat itulah dia menempatkan dirinya dalam perlindungan optimal yang hingga kini terus dipuji-puji.
Di USA, seatbelt dipuji-puji sebagai perangkat yang mampu memberikan perlindungan maksimal dengan mengurangi cidera serius dan kematian. Di negara dengan populasi mobil terbesar di dunia, seatbelt menyelamatkan lebih dari 10,000 nyawa per tahun.
Lihat saja angka-angka yang dirilis National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Menurut lembaga itu, antara 1982 – 1988 sabuk pengaman telah menyelamatkan 118,361 jiwa dan khusus 1999, sebanyak 11,197 jiwa. Diperkirakan bila semua penumpang di kursi depan memasang seatbelt pada tahun itu, sebanyak 9,553 jiwa lagi bisa diselamatkan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Departemen Transportasi Canada menunjukkan, seatbelt (saja) berhasil menyelamatkan 11,690 nyawa dalam rentang waktu 1990 – 2000. Sebagai pembanding, airbag (saja) hanya menyelamatkan 313 nyawa.
Sayangnya, di Indonesia penggunaan seatbelt kurang disadari. Bahkan banyak orang menilai seatbelt cuma bikin ribet saja. Padahal pengemudi/penumpang depan punya risiko tewas 55% lebih tinggi bila tidak menggunakan seatbelt (NHTSA, 1996).
Di USA hal serupa juga terjadi. Di sana, pengguna seatbelt hanya di kisaran 73% saja. Sementara orang-orang Eropa dan Canada lebih tahu diri, tingkat penggunaan seatbelt mencapai 90%.
Mengapa seatbelt sangat dianjurkan? Coba bayangkan. Pada saat mobil menumbuk sesuatu, kecepatannya langsung anjlok hingga nol, sementara penumpangnya tetap bergerak dengan kecepatan sesaat sebelum tumbukan (ingat ‘kan hukum kelembaman Fisika Dasar dulu?).
Penumpang tanpa seatbelt akan meluncur keras menumbuk apa saja di depannya, mulai dari dashboard, kemudi, kaca depan, bahkan bisa terlempar keluar (di New Jersey, dalam satu dekade terakhir, sekitar 700 orang terlempar keluar gara-gara tidak mengenakan seatbelt). Sedangkan penumpang dengan seatbelt tetap tertahan di kursinya, karena energi kinetik tubuh diredam seatbelt.
Untuk mendapatkan perlindungan maksimal, gunakan seatbelt sesuai petunjuk. Saat ini kebanyakan mobil menggunakan seatbelt tiga titik. Pastikan sabuk pengaman melintasi bahu, melintang di dada dan melintasi pangkuan. Pastikan juga pengunci telah bekerja baik. Seringkali pengguna ceroboh dan melintangkan seatbelt di perut atau leher. Ini justru bisa berakibat fatal bila terjadi kecelakaan.
Namun seatbelt punya sisi negatif juga. Alat ini tidak aman digunakan orang tua, karena bisa menimbulkan cidera pada bagian dada. Seatbelt juga tidak aman untuk wanita hamil. Untuk mengurangi risiko itu, seatbelt mutakhir biasanya dilengkapi dengan alat tambahan seperti pretensiometer dan force limiter.
Pretensiometer mengencangkan sabuk ketika benturan terjadi, menghilangkan kenduran dan membantu tubuh penumpang/pengemudi tetap di kursinya. Force limiter, yang biasanya ditemukan bersama pre tensioners, mengendurkan belt sesaat setelah benturan, guna menghindari cidera pada dada.
Untuk mengurangi potensi cidera, Safety Research Center milik Ford Motor Co., kini sedang mengembangkan seatbelt yang dapat mengembang, yang diharapkan lebih aman dan lebih optimal melindungi pengendara mobil.
Seatbelt baru yang disebut inflatable belt ini, bekerja mirip airbag. Bila terjadi benturan, seatbelt ini akan mengembang untuk memperluas area yang menahan tubuh, sehingga gaya kinetik tubuh lebih cepat diserap.
Saat ini, lebar seatbelt sekitar 2 inchi. Pada inflatable belt, lebar itu dapat mengembang hingga tiga kali lipat menjadi 6 inchi. Efeknya, berat badan dapat di distribusikan pada area yang lebih lebar, otomatis tekanan pada tubuh menjadi lebih kecil. Dengan demikian, risiko cidera dada dapat dikurangi.
Untuk meningkatkan penggunaan seatbelt di USA, NHTSA mendesak perusahaan otomotif untuk memasang perangkat baru yang dapat mendorong pengendara memasang seatbelt-nya.
Lembaga itu bahkan mengharuskan semua mobil yang dipasarkan di USA dilengkapi pendengung (buzzer) dan lampu berkedip di dashboard yang mengingatkan pengendara untuk memasang seatbelt-nya.
Prangkat sejenis sudah diaplikasikan Ford Motor Co. pada semua produk keluaran 2002. Perangkat yang disebut BeltMinder ini akan mendengung dan lampu di dashboard akan berkedip-kedip, bila pengendara tidak memasang seatbelt-nya lebih dari lima menit.
fr.mobilku.com