Kursus stir mobil, modifikasi, tune up, mesin mobil, rem tangan, persneling, kaca mobil, oli mesin, ac mobil, wiper, radiator, roof rack, bengkel mobil, ban, jok, Sharing on all matters of maintenance and repair related to your car
modifikasi motor kredit motor yamaha mio jual motor harga mobil jual beli mobil modifikasi mobilbekas warung mobil motor bekas otomotif.com automotif sepeda motor kompas otomotif modifikasi mobil jual beli motor warungmobil iklan motor motorplus harga avanza daihatsu xenia harga mobil second otomotif motor otomotifnet toyota kijang mobil toyota motor modifikasi dunia otomotif cari mobil bekas otomotif college tabloid otomotif the otomotif college harga motor yamaha motor modif motor dijual
mobil di jual otomotif.net pasar mobil motor baru variasi motor majalah mobil motor terbaru otomotif mobil motor murah motor di jual motor baru 2011 motor jual
Fokus utama dari berkendara adalah waspada. Dengan waspada, maka kecelakaan dapat dihindarkan. Untuk itu, jika tidak ada kebutuhan dan maksud untuk berpindah jalur, maka selama berkendara hendaknya selalu berada di jalur kiri. Jika memang harus mendahului dan berpindah jalur, termasuk untuk melewati persimpangan jalan, mungkin tips berikut bisa dijadikan pedoman.
Berpindah Jalur
-Pastikan tidak ada kendaraan lain di depan, samping dan belakang Anda, saat Anda hendak berpindah jalur.
-Perhatikan kaca spion secara seksama dan lihatlah samping kiri-kanan Anda. Namun, kaca spion memiliki keterbatasan pandangan, sehingga perlu kewaspadaan untuk mendahului.
-Gunakan lampu sen sebagai tanda isyarat bahwa Anda bermaksud berpindah jalur. Menyalakan lampu sen sekurang-kurangnya tiga detik sebelum Anda resmi berpindah jalur ke kanan.
Melewati Persimpangan :
-Pastikan tidak ada kendaraan lain atau pengguna jalan lain seperti pejalan kaki dari arah persimpangan jalan. -Ketika belok ke kiri atau ke kanan, sangat penting untuk menyalakan lampu sen sekurang-kurangnya 30 meter sebelum mendekati persimpangan. Ini untuk memberikan tanda arah yang hendak Anda tuju kepada pengguna jalan lainnya. -Sebelum mengubah jalur, Anda harus melihat keadaan lalu lintas di sekitar Anda untuk memastikan kondisi keamanan. Jangan hanya melihat kaca spion, karena kaca spion memiliki keterbatasan pandangan. -Kurangi kecepatan kendaraan Anda. Ini untuk menghindari kemungkinan slip atau tergelincir (motor). Demikian juga dengan mobil, hendaknya dapat menyesuaikan tingkat kecepatan kendaraannya. -Tetap menjaga jarak aman kendaraan. Jika ada dua atau lebih kendaraan yang bermaksud melewati persimpangan jalan, pengendara dan pengemudi wajib menjaga jarak aman kendaraan dengan pengendara yang ada di depannya. ( sya )
Berikut ini petunjuk praktis cara parkir dengan posisi menyerong
Parkir kendaraan adalah hal yang sering kita dengar sebagai masalah tersendiri bagi pemilik mobil di kota besar terutama Jakarta. Perlu trik-trik tertentu agar kita bisa memarkir mobil aman dan teratur sesuai lahan parkir yang tersedia.
Berikut ini petunjuk praktis cara parkir dengan posisi menyerong :
• Perhatikan garis batas di permukaan jalan yang telah ditandai sebagai garis jarak antar kendaraan yang satu dengan yang lainnya.
• Jagalah jarak mobil Anda dengan mobil yang diparkir di kanan atau di kiri Anda agar jangan terlalu dekat sehingga sewaktu membuka pintu tidak menyenggol mobil orang lain.
• Jika posisi parkir Anda mundur maka saat mundur kita harus melihat melalui kaca spion. Jika posisi sudah lurus batu menengok ke belakang untuk mengantisipasi jarak.
• Jika posisi parkir Anda maju, usahakan semaksimal mungkin posisi mobil mendekati posisi lurus.
Saat mengeluarkan mobil dari tempat parkir dengan cara mundur perhatikan hal berikut ini :
• Hidupkan lampu sein sesuai arah yang akan kita ambil.
• Arahkan roda keluar dari tempat parkir sambil memperhatikan kaca spion maupun pandangan langsung ke jalan yang dituju.
• Lihat ke arah depan dan belakang. • Jika posisi bagian depan mobil sudah aman saat akan membelok berarti Anda boleh memutar habis kemudi untuk memudahkan manuver serta mengantisipasi kendaraan yang berada di depan maupun di belakang mobil Anda. (bid/berbagai sumber)
Pernahkan Anda merasakan suatu guncangan hebat dalam mobil setelah berpapasan dengan bus atau mobil besar lainnya pada kecepatan tinggi. Sebagian orang meduga kalau efek limbung yang terjadi itu disebabkan oleh kecilnya ukuran mobil yang kita naiki. Pada kenyataannya, gejala limbung ini tidak terjadi pada mobil kecil (contoh: Mitsubishi Colt) yang dikabarkan seorang kawan saat dibawa mudik lebaran kemarin. Ketahuilah bahwa semua itu kuncinya pada keselarasan(spooring) dan keseimbangan (Balancing) roda serta piranti kemudi (setir) sebagai pengendali gerakan mobil.
Pada sebuah kendaraan yang telah lama dipakai, keselarasan dan keseimbangan roda harus diperbaiki karena keausan komponen kaki-kaki mobil yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan pada sudut kelurusan roda. Agar kesetabilan mobil tetap terjaga maka wajib hukumnya untuk melakukan spooring dan balancing secara berkala. Tujan utama dari proses spooring adalah untuk menyelaraskan antara posisi roda kanan dan kiri. Efek yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat mobil limbung dan bahkan berat sebelah. Sedangkan balancing adalah untuk membuat roda belakang menjadi parallel dengan roda depan. Balancing juga untuk menghindari adanya getaran kecil saat mobil dijalankan. Pada proses penyetelan harus diyakinkan bahwa roda belakang bener-benar parallel dengan roda depan karena roda belakang hanya mengikuti gerakan roda depan saat mobil di jalankan. Apabila kondisi ini tidak tercapai bisa menyebabkan ban Anda akan cepat aus dan kestabilan mobil tergangu.
Spooring dan balancing juga bertujuan untuk membuat keausan ban mobil merata sehingga pengendalian dan kenyamanan mobil tetap terjaga, efek limbung dapat terhindar dan keamanan berkendaraan pun senantiasa terjamin.
Gejala limbung juga bisa ditimbulkan oleh gangguan pada setir. Pada umumnya mobil sekarang sudah mengadopsi system kemudi ‘power steering’.
Gejala gangguan pada system setir ini beraneka ragam dan biasanya disebabkan oleh beberapa sebab berikut:
Kemudi terasa berat akibat kendornya tali kipas dan juga mungkin oli kurangnya power steering.
Getaran kuat pada kemudi akibat lemahnya system suspensi depan. Getaran ini juga disebabkan oleh longgarnya batang penyambung (long tie road) pada system kemudi.
Penggunaan ban berjenis radial yang terlalu lebar dan tekanan angin yang berbeda untuk tiap ban akan mengganggu kinerja setir.
Penyetelan sector shaft yang tidak tepat atau penyetel rack pada model rack and opinion terlalu kendur bias membuat gerak bebas setir berlebihan.
Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi, makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan.
Cara yang termudah dan termurah untuk mengetahui kapan waktunya mobil harus dilakukan spooring dan balancing:
Apakah terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan Anda saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang.
Pada saat mobil Anda melaju lurus kedepan, apakah Anda merasakan suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring.
Cobalah periksa keasusan ban mobil Anda, apakah terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil Anda, meliputi sisi, tapak dan bulu band. Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut.
Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari bisannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan.
Pada saat Anda membelokkan mobil, apakah Anda merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus.
Apabila Anda merasa mobil yang Anda kendarai berjalan miring, ini tandanya mobil Anda sudah cukup parah dengan keseimbangan.
Bila komponen system kemudi dan suspensi telah bergerak, sementara roda mobil Anda hanya bergerak lurus.
Tindakan preventif agar mobil Anda terhindah dari gejala limbung:
Lakukan spooring dan balancing secara berkala. Karena tiap produk mobil memiliki system dan tehnologi yang berbeda-beda di bagian suspensinnya, maka disarankan untuk mengikiti buku panduan yang tersedia.
Bila ingin merotasi ban, Rotasi ban harus dilakukan secara benar dan teratur akan memberikan keausan yang merata untuk semua ban di mobil Anda. Untuk mobil penggerak empat roda, dianjurkan melakukan rotasi ban setiap 5,000 kilometer (sumber: Goodyear).
Pasanglah roda dengan mengikuti petunjuk arah putar yang tertera pada kulit ban dan berikan tekanan angin yang sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik.
Sebelum dimulai perbaikan spooring dan balancing lakukan pengecekan semua kondisi ban dan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki, kondisi chasis serta bodi kendaraan.
Untuk mendapatkan hasil spooring dan balancing yang maksimal, yakinkan bahwa bengkel yang Anda kunjungi memeliki peralatan standard dan sesuai dengan karakter mobil Anda.
Hindari mengganti ban dengan mengunakan ban bekas, walaupun harganya murah resiko tinggi terhadap keselamatan.
Apabila mengalami ban bocor/pecah dijalan, gunakan ban serep yang punya ukuran yang sama dengan ban aslinya. Kalau ban serep yang tersedia berbeda atau lebih kecil, pergunakan ban serep ini hanya untuk keperluan darurat sampai ban aslinya bisa diperbaiki.
(Contributed by Nugroho Widjihatmoko - nugroho.widjihatmoko@cac.co.id)