Ada beberapa langkah atau tips yang dapat diikuti. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah karakter mobil. Misalnya, dengan mengetahui letak koil, distributor, serta ketinggian saluran udara (air intake). Ketiga bagian ini memang harus dijaga dari masuknya air (lihat boks).
Kalau memungkinkan, sebelumnya amati dulu kendaraan lain yang ada di depan. Apabila mobil tersebut dapat melewati genangan air tanpa mengalami masalah, bolehlah mengikuti apa yang dilakukannya. Jangan lupa sebelumnya bandingkan tipe kendaraan kita. Dengan mengendarai sebuah MPV atau SUV, tentu akan lebih mudah untuk mengikuti langkah kendaraan lain. Hal ini kembali pada masalah letak air intake yang letaknya relatif lebih tinggi, sehingga aman melewati genangan air. Namun, bila tipe sedan atau city car tentu perlu berpikir beberapa hal lagi, karena letaknya lebih rendah, sehingga rentan kemasukan air.
Kalau ternyata kendaraan di depan mengalami masalah seperti mesin sampai mogok, terjerumus lubang yang dalam, maka pikirkan sekali lagi apa yang membuatnya demikian. Yang jelas jika memang genangan air terlalu tinggi (mungkin melebihi bemper), tentu kita tak perlu memaksakan diri untuk melewati daerah banjir yang ada. Daripada nanti mengalami hal yang sama, tentu akan lebih repot bukan?
Atur Injakan Pedal
Berbeda bila sudah yakin benar dengan keadaan dan kemampuan mobil untuk melalui genangan air. Ditambah sedikit ketenangan diharapkan tak melakukan hal yang keliru atau konyol. Sebelumnya, nyalakan lampu dekat atau kota. Selain sebagai penerangan jika diperlukan, juga sebagai sinyal jarak terhadap kendaraan lain. Alihkan gigi transmisi pada posisi terendah (1), setelah itu jaga rotasi mesin antara 2.000 sampai 3.000 rpm.
Jalankan mobil dengan sangat pelan (kurang dari 10 km/jam). Semakin pelan semakin besar luas permukaan ban yang menapak jalan, sehingga traksi yang didapat akan semakin maksimal. Dalam mengatur injakan pedal gas, lakukan sehalus mungkin. Tekanan yang mendadak terhadap pedal gas, dapat membuat air yang ada di sekitar mesin akan tergoncang karena gerakan bodi mobil yang mendadak.
Sedikit Imajinasi
Ada langkah cerdik saat melalui genangan, yakni dengan memanfaatkan gelombang air yang menyibak. Dengan menjaga jarak terhadap mobil di depan (kurang dari 5 m), akan dapat memanfaatkan rendahnya permukaan air akibat gerakan mobil di depan. Ketinggian air dapat lebih rendah sekitar 3 sampai 5 cm, namun hal itu dapat membantu pada kondisi tertentu atau kritis.
Sedikit imajinasi yang logis tak jarang ikut membantu keberhasilan keluar dari panjangnya genangan air. Yakni, dengan melihat benda yang masih terlihat seperti telepon umum, traffic light, dan rambu-rambu lalu-lintas kita dapat membayangkan dimana letak trotoar, zebra cross, letak lubang galian jalan, dan sebagainya. Akan lebih baik lagi jika sudah sering melewati jalan tersebut pada keadaan normal. Jadi, berimajinasi juga perlu saat menempuh jalanan banjir.
Rekondisi Rem
Begitu berhasil melewati genangan air, akan lebih baik mengarahkan mobil sedikit menepi sambil mencoba kinerja rem. Hal ini perlu dilakukan mengingat sistem rem kendaraan baru saja terendam oleh air. Selain membuatnya jadi licin karena dilapisi air, kemungkinan besar juga akan terdapat kotoran. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk mencoba kerja rem terlebih dahulu. Jika rem terasa masih kurang pakem, dapat mencoba dengan menginjak pedal rem (jangan terlalu dalam) dalam keadaan mobil tetap berjalan. Cukup sampai sekitar 20 m saja. Panas yang timbul akibat gesekan membuat permukaan sepatu rem, tromol, atau cakram kembali kering dan siap bekerja seperti keadaan normal.
Sesampai di rumah atau tempat lain yang memungkinkan, sempatkan untuk menyemprot air bertekanan ke seluruh bagian dan celah-celah rem. Tujuannya, adalah melepaskan seluruh kotoran atau lumpur yang melekat pada sistem rem. Ingat, kotoran dengan ukuran dan bahan tertentu dapat membuat permukaan sepatu rem cepat aus. Selain itu, dapat menyebabkan keausan yang tidak merata, sehingga menyebabkan pengendalian dan kestabilan menurun.
Kerak Di Kisi-Kisi
Selain hal di atas, radiator juga menjadi salah satu bagian yang harus segera dibersihkan. Karena pada umumnya alat ini berbentuk lebar dan berada di depan, sehingga pada kisi-kisinya sangat potensial tersangkut kotoran. Endapan lumpur, potongan plastik, kertas, atau dedaunan yang terdapat pada genangan air bisa saja tertinggal di bagian ini. Jika tidak segera dibersihkan, dapat membuat sistem pendingin menjadi terganggu. Jika selalu menunda membersihkannya kotoran-kotoran tersebut akan mengeras menjadi kerak pada kisi-kisi tersebut. Dengan demikian akan memperbesar kemungkinan kotoran lain tersangkut, sehingga makin menumpuk. Risikonya semakin besar terjadi over heat pada mesin.
Satu hal lagi yang perlu dilakukan, adalah membersihkan alternator. Pada dasarnya alat yang satu ini memang tak terpengaruh karena terendam air, namun kotoran yang tertinggal dapat menyebabkannya menjadi isolator, sehingga memutuskan aliran listrik pengisian aki. Akibatnya, lama kelamaan aki akan tekor.
Untuk membersihkannya, lakukan dalam keadaan mesin hidup, sehingga kotoran yang ada dapat bergerak naik. Dalam beberapa saat, semprotkan air, hingga terlihat bersih dari kotoran. (riz)
READ MORE.......
(bid/berbagai sumber)
for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
www.automotive-technology-guide.blogspot.com