petunjuk praktis cara parkir mundur dan menyerong

Berikut ini petunjuk praktis cara parkir dengan posisi menyerong 

Parkir kendaraan adalah hal yang sering kita dengar sebagai masalah tersendiri bagi pemilik mobil di kota besar terutama Jakarta. Perlu trik-trik tertentu agar kita bisa memarkir mobil aman dan teratur sesuai lahan parkir yang tersedia.
Berikut ini petunjuk praktis cara parkir dengan posisi menyerong :
• Perhatikan garis batas di permukaan jalan yang telah ditandai sebagai garis jarak antar kendaraan yang satu dengan yang lainnya.
• Jagalah jarak mobil Anda dengan mobil yang diparkir di kanan atau di kiri Anda agar jangan terlalu dekat sehingga sewaktu membuka pintu tidak menyenggol mobil orang lain.
• Jika posisi parkir Anda mundur maka saat mundur kita harus melihat melalui kaca spion. Jika posisi sudah lurus batu menengok ke belakang untuk mengantisipasi jarak.
• Jika posisi parkir Anda maju, usahakan semaksimal mungkin posisi mobil mendekati posisi lurus. 


Saat mengeluarkan mobil dari tempat parkir dengan cara mundur perhatikan hal berikut ini :
• Hidupkan lampu sein sesuai arah yang akan kita ambil.
• Arahkan roda keluar dari tempat parkir sambil memperhatikan kaca spion maupun pandangan langsung ke jalan yang dituju.






• Lihat ke arah depan dan belakang.
• Jika posisi bagian depan mobil sudah aman saat akan membelok berarti Anda boleh memutar habis kemudi untuk memudahkan manuver serta mengantisipasi kendaraan yang berada di depan maupun di belakang mobil Anda.

(bid/berbagai sumber)

Pentingnya Balancing & Spooring

Pernahkan Anda merasakan suatu guncangan hebat dalam mobil setelah berpapasan dengan bus atau mobil besar lainnya pada kecepatan tinggi. Sebagian orang meduga kalau efek limbung yang terjadi itu disebabkan oleh kecilnya ukuran mobil yang kita naiki. Pada kenyataannya, gejala limbung ini tidak terjadi pada mobil kecil (contoh: Mitsubishi Colt) yang dikabarkan seorang kawan saat dibawa mudik lebaran kemarin. Ketahuilah bahwa semua itu kuncinya pada keselarasan(spooring) dan keseimbangan (Balancing) roda serta piranti kemudi (setir) sebagai pengendali gerakan mobil.

Pada sebuah kendaraan yang telah lama dipakai, keselarasan dan keseimbangan roda harus diperbaiki karena keausan komponen kaki-kaki mobil yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan pada sudut kelurusan roda. Agar kesetabilan mobil tetap terjaga maka wajib hukumnya untuk melakukan spooring dan balancing secara berkala. Tujan utama dari proses spooring adalah untuk menyelaraskan antara posisi roda kanan dan kiri. Efek yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat mobil limbung dan bahkan berat sebelah. Sedangkan balancing adalah untuk membuat roda belakang menjadi parallel dengan roda depan. Balancing juga untuk menghindari adanya getaran kecil saat mobil dijalankan. Pada proses penyetelan harus diyakinkan bahwa roda belakang bener-benar parallel dengan roda depan karena roda belakang hanya mengikuti gerakan roda depan saat mobil di jalankan. Apabila kondisi ini tidak tercapai bisa menyebabkan ban Anda akan cepat aus dan kestabilan mobil tergangu.
Spooring dan balancing juga bertujuan untuk membuat keausan ban mobil merata sehingga pengendalian dan kenyamanan mobil tetap terjaga, efek limbung dapat terhindar dan keamanan berkendaraan pun senantiasa terjamin.
Gejala limbung juga bisa ditimbulkan oleh gangguan pada setir. Pada umumnya mobil sekarang sudah mengadopsi system kemudi ‘power steering’.

Gejala gangguan pada system setir ini beraneka ragam dan biasanya disebabkan oleh beberapa sebab berikut:


Kemudi terasa berat akibat kendornya tali kipas dan juga mungkin oli kurangnya power steering.
Getaran kuat pada kemudi akibat lemahnya system suspensi depan. Getaran ini juga disebabkan oleh longgarnya batang penyambung (long tie road) pada system kemudi.
Penggunaan ban berjenis radial yang terlalu lebar dan tekanan angin yang berbeda untuk tiap ban akan mengganggu kinerja setir.
Penyetelan sector shaft yang tidak tepat atau penyetel rack pada model rack and opinion terlalu kendur bias membuat gerak bebas setir berlebihan.
Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi, makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan.
Cara yang termudah dan termurah untuk mengetahui kapan waktunya mobil harus dilakukan spooring dan balancing:
Apakah terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan Anda saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang.
Pada saat mobil Anda melaju lurus kedepan, apakah Anda merasakan suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring.
Cobalah periksa keasusan ban mobil Anda, apakah terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil Anda, meliputi sisi, tapak dan bulu band. Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut.
Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari bisannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan.
Pada saat Anda membelokkan mobil, apakah Anda merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus.
Apabila Anda merasa mobil yang Anda kendarai berjalan miring, ini tandanya mobil Anda sudah cukup parah dengan keseimbangan.
Bila komponen system kemudi dan suspensi telah bergerak, sementara roda mobil Anda hanya bergerak lurus.
Tindakan preventif agar mobil Anda terhindah dari gejala limbung:
Lakukan spooring dan balancing secara berkala. Karena tiap produk mobil memiliki system dan tehnologi yang berbeda-beda di bagian suspensinnya, maka disarankan untuk mengikiti buku panduan yang tersedia.
Bila ingin merotasi ban, Rotasi ban harus dilakukan secara benar dan teratur akan memberikan keausan yang merata untuk semua ban di mobil Anda. Untuk mobil penggerak empat roda, dianjurkan melakukan rotasi ban setiap 5,000 kilometer (sumber: Goodyear).
Pasanglah roda dengan mengikuti petunjuk arah putar yang tertera pada kulit ban dan berikan tekanan angin yang sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik.
Sebelum dimulai perbaikan spooring dan balancing lakukan pengecekan semua kondisi ban dan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki, kondisi chasis serta bodi kendaraan.
Untuk mendapatkan hasil spooring dan balancing yang maksimal, yakinkan bahwa bengkel yang Anda kunjungi memeliki peralatan standard dan sesuai dengan karakter mobil Anda.
Hindari mengganti ban dengan mengunakan ban bekas, walaupun harganya murah resiko tinggi terhadap keselamatan.
Apabila mengalami ban bocor/pecah dijalan, gunakan ban serep yang punya ukuran yang sama dengan ban aslinya. Kalau ban serep yang tersedia berbeda atau lebih kecil, pergunakan ban serep ini hanya untuk keperluan darurat sampai ban aslinya bisa diperbaiki.
(Contributed by Nugroho Widjihatmoko - nugroho.widjihatmoko@cac.co.id)

Mencuci Kendaraan

Membersihkan atau mencuci kendaraan bermotor adalah kegiatan rutin sehari-hari bagi pemiliknya. Jika kendaraan kotor alias tak tersentuh air, maka dampaknya tak hanya sebatas tak sedap dipandang mata. Lebih jauh dari itu, kendaraan menjadi tak terawat.

Mencuci kendaraan atau mobil secara mandiri sebenarnya sangat menyenangkan. Waktu yang diperlukan pun tak terlalu lama. Kegiatan ini bukan hanya lebih mendekatkan diri dan lebih mengenal 'tunggangan' pribadi kita. Namun, dengan rutin membersihkan kendaraan setiap hari maka kita akan lebih mengetahui kondisi kendaraan secara umum.

Mencuci kendaraan tak harus selalu di tempat jasa-jasa pencucian. Sewaktu-waktu mungkin kendaraan kita memang harus 'mampir' ke tempat tersebut, katakanlah seminggu sekali untuk membersihkan bagian-bagian yang sulit kita jangkau ketika mencuci secara mandiri.
Berikut ini kiat-kiat sederhana yang bisa diikuti ketika kita ingin melakukan kegiatan mencuci mobil atau motor.

1. Pilihlah waktu yang tepat
Jika Anda sempat mencuci kendaraan di pagi hari, sebaiknya kerjakan sebelum matahari terbit. Misalnya, usai shalat Subuh, mulai pukul 5 pagi sampai matahari baru saja terbit. Dengan demikian, sinar matahari belum terlalu terik sehingga jika sinarnya mengenai bodi kendaraan tak akan meninggalkan 'jejak' akibat air yang berinteraksi dengan sinar ultraviolet. Selain itu, bodi kendaraan yang masih lembab dengan sisa-sisa air akan mengering dengan lebih baik seiring munculnya mentari.

Jika Anda punya waktu sore hari, pilihlah waktu sebelum magrib atau sebelum matahari terbenam. Dengan demikian air yang tersisa di bodi mobil masih bisa mengering dengan baik dan tidak menimbulkan korosi.

2. Jangan memakai deterjen
Jangan sekali-kali menggunakan sabun pembersih yang mengandung deterjen ke bodi kendaraan kita. Tindakan ini bisa membuat cat kendaraan menjadi rusak atau kusam. Gunakanlah shampo mobil yang umum dijual jika memang memerlukan sabun pembersih. Bagian kendaraan yang hanya bisa tersentuh deterjen atau sabun colek adalah ban kendaraan.




3. Bersihkan berurutan
Yang terbaik, cuci dahulu bagian yang paling atas dan terus ke bagian yang paling bawah. Misalnya, dimulai dengan atap mobil, pintu, kap, dan seterusnya. Ini untuk menghindari pencucian ganda karena kotoran dari atas akan turun ke bawah.

4. Bagian interior dan ban
Jangan lupa membersihkan bagian interior kendaraan. Kendaraan tak akan tampil sempurna jika hanya bagian luar yang dibersihkan. Jika harus memakai kain lap maka sebaiknya kain yang dipakai terpisah dari kain lap untuk membersihkan bagian luar kendaraan. Selain itu, ban kendaraan juga harus diperhatikan seksama berikut peleknya. Jika tak ingin repot, banyak dijual cairan pembersih pelek atau pemoles ban yang siap pakai.

5. Keringkan dengan teliti
Jika sudah dicuci maka kendaraan wajib dikeringkan. Ini untuk menghindari adanya sisa-sisa air yang bisa menimbulkan karat di kendaraan kita. Pengeringan bisa dengan kain lap penyerap air yang umum dijual. Kendaraan harus benar-benar kering sebelum dilapisi cover atau disimpan. n mag ( )


(bid berbagai sumber)

Bengkel Spesialis AC

Meminjam istilah medis, untuk jasa perbaikan AC juga dikenal adanya bengkel spesialis pendingin ruangan. Pilih bengkel AC yang memang mengkhususkan bidang itu. Hindari usaha yang mencampurkan jasa pemasangan audio, pemasangan kaca film, ganti oli, dan tune up dengan bengkel AC.

Kebanyakan bengkel AC adalah campuran dari usaha tersebut. Mereka ini umumnya tak terlalu sempurna dalam mengerjakan perawatan AC. Sebab montirnya sering merangkap pekerjaan lain, saat seharusnya mereka mengerjakan pendingin mobil Anda.

- Ikut kenali kerusakan AC
Saat hendak memasukan mobil ke bengkel, yakinkan para montirnya mengetahui dan melakukan tugasnya dengan benar. Jangan segera percaya bila mereka meminta untuk mengganti komponen tanpa penjelasan dan alasan yang masuk akal atas penggantian tersebut. Beberapa komponen penting AC bisa direparasi untuk membuat kembali berfungsi maksimal.



Seperti halnya saat ke dokter, ikutlah aktif dalam mendiagnosa kerusakan AC mobil bersangkutan. Seperti, jelaskan kapan AC mulai terasa kurang dingin. Atau, bisa saja terdengar suara atau bau aneh dari rangkaian AC. Ikut serta dalam mencari kerusakan akan mempermudah montir mencari penyebab kerusakan AC.

- Yakinkan freon sesuai spesifikasi
Karena alasan menekan harga, ada saja bengkel AC yang berlaku curang atas jenis freonnya. Seperti misalnya memasukan freon dengan jenis yang tak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya disyaratkan mobil bersangkutan.

Salah satu contoh kecurangan mereka adalah, mobil buatan kurang dari tahun 1995 umumnya masih menggunakan freon jenis R-12. Lalu ada saja bengkel yang nekad mengisikan mobil buatan sebelum tahun 1995 itu dengan freon jenis R-134. Ini dilakukan karena hanya dengan memasukan 1/5 kg freon R-134 dalam kompresor yang seharusnya memerlukan 1 kg freon R-12, AC mobil tersebut langsung dingin. Tapi risikonya, saluran, selang maupun kompresor mobil tersebut akan rusak bahkan mungkin saja hancur.

- Amati jumlah pengisian freon
Setelah menyakinkan jenis freon sesuai spesifikasi, maka amati pula proses pengisiannya. Menurut Heri S, rata-rata pengisian dari keadaan kosong, memerlukan 1 kg freon. Cara mudah mengetahui freon telah diisikan penuh adalah dengan melihat kaca pengintai -- ada di bagian atas komponen dryer. Bila dari kaca terlihat cairan telah bening, dimana sebelumnya terdiri dari buih, maka itu berarti freon telah penuh.

Bila pada mobil Anda tak didapati kaca pengintai, ikuti jalannya meter pengukur yang dipakai tukang AC. Dari meter tersebut dapat diketahui freon penuh bila angkanya menunjukkan; tekanan bawah 40 dan tekanan atasnya 250. Pengisian freon yang tak sesuai jumlahnya bisa berdampak buruk. Bila freon kurang dari jumlah yang seharusnya, otomatis AC tak bakal bekerja maksimal. Namun bila jumlah freon terlalu banyak, akan merusakan kompresor dan saluran AC lainnya.

- Minta garansi
Pada usaha jasa AC yang berkualitas biasanya bakal memberikan garansi terhadap komponen yang Anda beli. Mintalah garansi sekitar enam bulan hingga satu tahun terhadap komponen yang Anda beli. Bengkel yang bonafid pasti akan memberikan layanan gratis pula bila kerusakan kembali terjadi dalam waktu kurang seminggu. (bid berbagai sumber)

TIPS AC MOBIL AWET DAN TAHAN LAMA

1.Jagalah kebersihan kabin dari debu dan kotoran, karena debu dan kotoran bisa tersedot evaporator. Jika dibiarkan, lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat evaporator. Akibatnya akan menghambat udara dingin yang dihembuskan, dan terjadilah kondensasi di saluran AC.

2. Perhatikan celah di antara jendela dan karet pintu yang tak tertutup rapat karena bisa menyebabkan masuknya kotoran dan debu.



3. Hindari merokok di dalam mobil. Asap rokok bisa mengotori AC, aroma nikotinnya yang lengket menimbulkan bau tak sedap dan susah hilang.

4. Sebelum berkendara, hidupkan dulu mesin baru aktifkan AC. Saat melakukan pemanasan mobil, jangan mengaktifkan AC. Biarkan pelumas mesin bekerja optimal terlebih dahulu. Jika AC dihidupkan saat pemanasan, putaran mesin otomatis naik karena adanya iddle-up sehingga akan membebani kerja mesin yang belum optimal.


5. Dianjurkan tidak memaksimalkan beban AC saat kendaraan anda melaju kencang.

6. Perhatikan jika ada kebocoran di bagian kompresor, tabung, dan selang AC. Oli merembes, debu atau kotoran yang menempel akan menempel dan menyumbat saluran.

7. Dianjurkan untuk melakukan service berkala ke bengkel AC setiap enam bulan sekali.

8. Jika AC dalam keadaan baik, tidak dianjurkan untuk mengganti perangkat apapun kecuali menambah freon, oli kompresor dan mengganti spons/busa ventilasi sirkulasi AC

( bid/berbagai sumber )

 
 
 

Total Tayangan Halaman