Thermostat sebagai pengatur suhu

Mesin mobil yang menggunakan sistem pendingin air menggunakan thermostat sebagai pengatur suhu. Thermostat berfungsi sebagai katub/keran aliran air dari mesin ke radiator. Pada saat masih dingin, thermostat menutup sehingga air akan berputar-putar di blok mesin yang membuat suhu kerja ideal cepat tercapai.
Saat suhu kerja tercapai, maka thermostat membuka sehingga air mulai dialirkan ke radiator untuk di dinginkan agar suhu mesin tidak melebihi suhu kerjanya, ketika suhu mulai terlalu dingin thermostat kembali menutup, begitu seterusnya sehingga membuat suhu mesin menjadi stabil.
Thermostat sebagai ‘kambing hitam’
Sering terdengar kasus overheating yang diakibatkan oleh sistem pendingin, atau kasus mesin yang selalu dalam kondisi panas.
Dari kasus-kasus tersebut tidak sedikit bengkel yang menyarankan untuk mencabut thermostat karena dianggap sebagai biang keladinya. Ada pula bengkel yang menyarankan agar mengganti dengan thermostat bersuhu kerja lebih rendah dari standarnya dengan alasan iklim Indonesia yang cukup panas (tropis).
Mencabut thermostat adalah tindakan yang salah, karena mesin akan cukup lama mencapai suhu kerjanya, bahkan tidak pernah mencapai suhu kerja yang ideal. Suhu mesin pun menjadi tidak stabil, ketika sedang menuruni bukit atau kecepatan tinggi suhu mesin akan menjadi sangat dingin.
Mengganti thermostat bersuhu kerja lebih rendah dari yang disarankan pabrik juga membuat mesin bekerja dibawah suhu kerja ideal.

Solusi: Cermati Suhu Kerja Mesin
Apabila kita menggunakan mobil bekas atau yang sudah tua, coba untuk mencermati suhu kerja mesin mobil kita. Lihat jarum petunjuk temperatur pada panel instrumen.
Coba juga sempatkan bertanya ke bengkel resmi atau ikut serta mailing list maupun klub mobil sejenis untuk menanyakan pada posisi manakah suhu mesin kita dalam kondisi normal.

Apabila jarum temperatur menunjukkan suhu yang lebih rendah misalnya hanya seperempat (normalnya setengah), maka ada kemungkinan sebagai berikut:
1. Thermostat sudah dicabut : Membuat mesin bekerja dalam kondisi dingin, biasanya karena pernah terjadi overheating pada mesin, sehingga thermostat dilepas.
Solusi : Pasang thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.





2. Thermostat macet : Terjadi apabila thermostat rusak sehingga selalu dalam kondisi membuka.
Solusi : Ganti thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.
3. Thermostat bersuhu kerja rendah : Akibat menggunakan thermostat yang bersuhu kerja rendah membuat mesin bekerja disuhu kerja yang rendah.
Solusi : Ganti thermostat sesuai ukuran temperatur yang dianjurkan pabrik.

(bid/berbagai sumber)





  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Suhu Tepat, BBM Hemat

    Pada suatu pertemuan klub mobil, seorang teman dengan bangga memperlihatkan jarum temperatur mobilnya yang menunjukkan posisi seperempat, sementara pada umumnya untuk mobil yang sama seharusnya menunjukkan posisi setengah. Ia menganggap sistem pendingin mesin pada mobilnya bekerja dengan baik dan akan bebas dari masalah overheat. Sementara itu ada juga teman yang baru saja mencabut thermostat dari mesin mobilnya karena takut masalah overheat terulang lagi.
    Kedua hal di atas ternyata banyak juga terjadi pada mobil merek lain, khususnya mobil eropa. Apa dampak negatifnya buat mobil tersebut?
    Mesin mobil bekerja secara optimal pada suhu yang cukup tinggi (sekitar 93ºC). Jika mesin bekerja pada suhu yang rendah akan membuat komponen mesin cepat mengalami kerusakan, detonasi, membuat polusi dan boros bahan bakar.
    Untuk itu hal terpenting yang dilakukan oleh semua produksen mobil adalah membuat pengatur suhu agar mesin segera mencapai suhu kerjanya dan menjaganya agar tetap konstan (stabil).

    Selain suhu kerja mesin yang ideal, untuk terjadinya proses pembakaran yang sempurna, diperlukan campuran bensin dan udara yang tepat.
    Komposisi campuran bensin dan udara sering disebut Air-Fuel Ratio (AFR).
    Idealnya AFR bernilai 14,7 . Artinya campuran tersebut terdiri dari 1 butir bensin berbanding 14,7 butir udara atau disebut dengan istilah Stoichiometry.


    Pada kondisi dingin, mesin memerlukan lebih banyak bensin (AFR kaya) dan putaran mesin perlu dibuat lebih tinggi agar dapat bekerja dengan baik dan tidak berguncang (coldstall).
    Ketika mesin mencapai suhu kerja ideal AFR kembali dibuat mendekati ideal (AFR = 14,7).
    Mesin yang masih menggunakan karburator, proses pengaturan AFR dilakukan melalui Choke maupun Choke otomatis yang menggunakan vacuum solenoid dan temperature vacuum valve.
    Pada mesin injeksi, pengaturan AFR dilakukan oleh ECU (Engine Control Unit - komputer pengatur mesin) berdasarkan referensi sensor suhu air di blok mesin (Coolant Temperature Sensor) untuk kemudian ECU mengatur putaran mesin dan debit bensin yang disemprotkan injektor.



    (bid/berbagai sumber)

    Tips berkendara panas panas

    Cuaca makin terik dan menggigit, sementara hujan yang ditunggu-
    tunggu tak kunjung datang. Air semakin langka, debu-debu makin
    tinggi terbang. Sungguh kontras dibandingkan peristiwa di awal tahun
    ini.
    Bagi anda yang aktifitasnya lebih banyak di luar ruangan, lebih
    tersiksa dibandingkan mereka yang berlindung di hembusan AC.
    Demikian pula mobil yang digunakan. Suhu tinggi, debu dan lalulintas
    macet, benar-benar menguji ketahanan mobil.
    Kalau sudah begini, bukan anda saja yang bisa sakit, mobil pun bisa
    pingsan, mogok dan butuh biaya ekstra untuk mengembalikan kondisinya. Dibawah ini ada beberapa langkah untuk anda dan tunggangan agar tetap sehat, aktif di musim panas yang menggigit ini.

    1. Suhu dalam mobil yang diparkir di tempat terbuka, bisa dengan cepat menanjak ke titik yang  membahayakan jiwa manusia. Jadi jangan pernah meninggalkan siapapun, apalagi anak-anak di dalam mobil yang diparkir. Sudah banyak korban tewas karena kecerobohan ini
    2. Suhu yang tinggi itu juga berpotensi mempercepat ausnya bahan pelapis kursi, dashboard, dan pernik-pernik lainnya. Karena itu jangan lupa menutup kaca depan dengan pelindung sinar matahari yang bisa dibeli di toko-toko aksesoris atau di supermarket-supermarket terdekat.
    3. Sebisa mungkin parkirlah mobil di tempat teduh
    4. Usai parkir, bukalah jendela lebar-lebar agar udara panas cepat keluar. Ada baiknya juga, anda menutup permukaan kursi, dashboard dan bagian lain untuk mengurangi efek aus karena panas yang berlebihan
    5. Jangan lupa untuk memperbanyak minum dan makan buah-buahan, agar terhindar dari dehidrasi
    6. Cek dan rawat mobil anda lebih sering dari biasanya. Hal ini bukan saja menjamin mobil beroperasi lebih efisien, tapi juga mencegah kerusakan lebih parah yang bisa menguras kantong
    7. Periksa sistem pendingin udara (AC) apakah sudah bekerja optimal atau belum. Bila perlu bawalah ke bengkel AC yang profesional untuk mendapat perawatan yang tepat, agar dapat bekerja sebagaimana
    mestinya
    8. Periksa pula sistem pendingin mesin (thermostat, engine belt, hoses, cooling fan dan coolant level) apakah bekerja baik dan wajar. Pada kondisi cuaca terik plus jalanan macet, sistem pendingin benar- benar bekerja keras. Jadi menjaga kondisi sistem tetap prima, merupakan kunci mobil berfungsi sebagaimana mestinya
    9. Periksa pula sistem fluida mobil seperti oli mesin, oli transmisi, dan oli power steering. Ganti sesuai jadwal
    10. Demikian pula tekanan angin ban, harus sesuai rekomendasi. Rotasi ban dan alignment harus dilakukan secara berkala. Hal itu akan memperpanjang usia pemakaian ban dan meningkatkan efisiensi bahan bakar
    11. Periksa pula sistem kelistrikan dan battery. Apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Bila sudah cukup lama, bisa dipertimbangkan menggantinya dengan yang baru.







  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Rekondisi Mobil Tetap Perlu

    Meskipun mobil masih terbilang baru, perlu dilakukan pengecekan pada beberapa bagiannya. Apalagi bila mobil itu baru saja dipakai melakukan perjalanan cukup jauh.
    Agar kendaraan tetap dalam kondisi prima sekaligus nyaman selama dikendarai, perlu dilakukan pemeriksaan maupun tune up secara rutin. Terutama, untuk kendaraan yang diproduksi atau dipakai lebih dari 5 tahun. Bisa juga dilakukan setelah mobil dipakai menempuh perjalanan cukup jauh, seperti mudik, rekreasi, konvoi ke luar kota dan sebagainya. Jadi selain tune up rutin, mobil dengan pemakaian di bawah 5 tahun juga perlu dilakukan pemeriksaan komponennya. Siapa tahu ada sesuatu gejala yang dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat segera diantisipasi agar tidak terjadi kerusakan lebih jauh. Dengan melakukan beberapa pengecekan seperti di bawah ini, lebih jauh nantinya juga akan menyangkut pada masalah keselamatan penumpang sendiri.
    Mesin dan Pendukungnya
    Bagian pertama yang perlu dicek adalah semua yang berhubungan dan menunjang kerja mesin, misal pelumas. Perlu diperiksa apakah permukaan atau level pelumas ini masih dalam batas yang ditentukan dengan cara mengangkat kemudian melihat deep stick. Bila permukaan oli mulai turun, tambahkan hingga level yang ditentukan. Namun sebelumnya lihat catatan dari bengkel terdahulu, sejak km berapa oli dipergunakan.
    Untuk oli semi sintetis atau mineral perlu dilakukan penggantian jika pemakaiannya telah mencapai 5.000 sampai 7.000 km, sedangkan oli sintetis bisa dipergunakan 15.000 sampai 20.000 km. Bila belum mencapai jarak tersebut permukaan oli sudah menurun drastis, ada kemungkinan terjadi kebocoran yang perlu ditindaklanjuti agar tidak terjadi hal merugikan. Jika hanya ada sedikit penurunan permukaan oli adalah hal wajar dan tak perlu dikhawatirkan. Tambahkan saja dengan oli dengan tipe dan merek yang sama, terutama jika menggunakan oli mineral.
    Jika pemakaian oli telah melewati usia penggunaannya, segera ganti dengan oli baru. Biasakan saat mengganti oli ganti pula oli filternya, terutama untuk mesin dengan HLA (Hydraulic Lash Adjuster).
    Bersihkan filter udara agar kebutuhan udara yang bersih dalam pembakaran tercukupi. Jika tak selalu dibersihkan, filter ini akan tertutup debu dan kotoran yang menyangkut. Biasanya filter udara sudah harus diganti setelah pemakaian satu setengah tahun. Sedang untuk fuel filter usia pakainya bisa sampai 3 tahun, namun jika kualitas bahan bakar buruk dapat mempersingkat usia pakai. Periksa juga busi beserta kabel-kabelnya. Pemakaian busi sebaiknya tak melebihi satu tahun.
    Mobil Di Atas 5 Tahun
    Jika kendaraan telah berusia lebih dari 5 tahun, sebaiknya perlu dibawa ke bengkel untuk memeriksa kondisi fuel pump, injektor, atau bila perlu menguras tangki bahan bakar yang kemungkinan besar ada endapan kotoran.
    Ganti timing belt setiap 50.000 sampai 80.000 km, dengan tensioner ataupun balancer belt (untuk tipe dengan balancer). Jika sudah waktunya dilakukan penggantian peranti ini, sekaligus ganti oil seal crankshaft front dan oil seal camshaft. Periksakan juga belt alternator dan A/C. Jika penggantian timing belt dilakukan untuk kedua kali, water pump juga sudah harus diperiksa daya kerjanya. Biasanya air radiator selalu terlihat berkurang walaupun tidak ada kebocoran.
    Karat pada Tutup Radiator
    Fungsi utama sistem radiator adalah menjaga suhu kerja mesin ideal agar tidak sampai overheat melalui sirkulasi air. Untuk menghindari karat yang dapat terjadi karena reaksi air dengan udara, sebaiknya jangan mengisi air radiator dengan air ledeng atau sumur biasa. Ada baiknya menggunakan air murni (aquadest). Tidak direkomendasikan menggunakan coolant. Alasannya simpel, spesifikasi produk coolant yang banyak beredar di pasar bukanlah untuk iklim di Indonesia. Ada beberapa aditif dalam radiator coolant yang tidak dibutuhkan bahkan justru dapat menimbulkan masalah baru.
    Tutup radiator biasanya mulai aus ketika pemakaian selama 5 tahun, untuk menjaga tekanan yang selalu stabil, penyebab karat ataupun kebocoran, sebaiknya segera diganti. Demikian pula dengan slang saluran dari mesin ke arah radiator juga perlu diganti setiap 5 tahun. Periksa kebersihan kisi-kisi sirip radiator serta kondisi motor fan, baut penguras, dan O-ring di bagian bawah.
    Minyak Rem dan Suspensi
    Selama melakukan perjalanan jauh dengan mobil, tanpa terasa pengemudi berkali-kali menginjak pedal rem untuk menahan laju mobil saat diperlukan. Karena beban kerja sistem rem yang berat, menghasilkan panas serta fungsinya sebagai penunjang keselamatan, maka kondisi rem sangat perlu diperhatikan.
    Bagian rem seperti caliper seal dan master cylinder kit memerlukan penggantian jika sudah berumur 5 tahun. Segera ganti dan belilah kampas rem atau seal kit orisinal, karena rem adalah penunjang keselamatan yang utama. Jika kendaraan menggunakan disc brake, lakukan pemeriksaan pada pad clips, saat mengganti pads. Minyak rem (brake fluid) juga perlu diganti setiap tahun, pakailah minyak rem dengan spesifikasi DOT 4 atau DOT 5.1.
    Jika minyak rem masih tersisa, pastikan penutupnya tertutup rapat, lalu simpan di tempat kering dan sejuk. Bila kurang rapat dapat menyebabkan perubahan sifat karena minyak rem menyerap air (hygroscopic), sehingga mengurangi kemampuan kerjanya.
    Periksa kondisi shock dengan menekan bodi mobil, jika bodi terasa mengayun berlebihan dibanding biasanya, artinya peredam kejut sudah aus. Bila terdengar bunyi yang disertai sedikit getaran biasanya berasal dari ball joint, arm bushing, stabilizer link, dan stabilizer bushing yang aus.
    Spooring Ban
    Periksa ban kendaraan karena ada kemungkinan terkena benda tajam hingga robek atau mengelupas. Ada kemungkinan benda tajam tersebut masih tertinggal pada ban. Bila harus mengganti dan membeli ban, periksa tanggal produksi ban. Umur ban (expired date) adalah 3 tahun terhitung dari tanggal produksi. Tukar tambahkan ban jika waktu kadaluarsa sudah dekat meski kondisinya terlihat masih bagus. Bagi yang suka memacu mobil di jalan tol, pakailah ban dengan tanda Rotation (satu arah).
    Lakukan spooring dan balancing setahun sekali di bengkel terpercaya, dimana peralatannya selalu rutin dikalibrasi sehingga selalu akurat. Transmisi manual dan oli gardan perlu diganti setiap 10.000 hingga 20.000 km. Sedangkan untuk transmisi matis, penggantian dapat dilakukan setiap 40.000 km. Periksa kondisi bushing tongkat persneling, jika rusak akan menyebabkan susah pindah gigi.
    Air Conditioner
    Perangkat pendingin ruangan (AC) nyaris bekerja terus menerus begitu mobil berjalan. Sebab pada umumnya pengendara selalu menyalakan AC selama melakukan perjalanan. Jadi, bagian ini juga tak luput dari pengecekan.
    Pada umumnya penyebab gangguan atau kerusakan AC berasal dari receiver drier yang jenuh atau expansion valve yang aus. Ganti receiver drier setiap 2 tahun, sekaligus mengisi oli kompresor, vacuum, dan freon.
    Untuk expansion valve lebih baik jika diganti setiap 4 tahun, sama seperti waktu melakukan servis evaporator. Untuk AC dengan climate control pastikan semua sensornya tidak terganggu atau putus. Kekencangan belt AC juga perlu diperiksa.
    Kelistrikan
    Aki adalah sumber kelistrikan yang utama pada mobil. Tanpa ada aki lampu-lampu, wiper, klakson, sistem audio tak akan dapat bekerja dengan sempurna. Oleh sebab itu, periksa ketinggian air aki (untuk aki basah) setiap minggu. Jika level kurang, tambahkan aquadest. Jika memakai peralatan audio berkapasitas besar, kapasitas aki juga harus diperbesar. Umur aki biasanya paling lama hanya sekitar 2 sampai 3 tahun, jangan dipaksakan untuk jangka waktu yang lebih lama karena akan merusak alternator.
    Bagian-bagian alternator yang memerlukan penggantian setiap 5 tahun adalah IC regulator sekaligus bearing-bearing-nya. Hindari menggunakan IC regulator bekas karena harganya tidak berbeda jauh dengan IC baru, namun kualitas kerja jauh dari standar. Jangan memakai lampu depan dengan daya terlalu besar untuk tipe lampu dengan mika. Selain dudukan akan meleleh karena panas yang tinggi, kaca akan menjadi kuning dan membuatnya jadi buram. Pakailah lampu dengan daya (Watt) standar tapi intensitasnya tinggi.
    Saat membeli aki tipe basah, isilah dengan air aki (accuzuur) dalam kemasan (botol plastik), karena air aki dari drum biasanya kurang bersih.







  • READ MORE.......





  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com


    Tips Menghadapi Over Heat

    Saat asyik berkendaraan terkadang mobil sukar diajak kompromi. Terlebih jika masalahnya ternyata terletak pada mesin yang "over heat". Dua dintara penyebab over heat yakni radiator bocor atau mungkin sistem pendingin mesin yang tidak bekerja optimal/ rusak. Untuk kendala kedua yang disebutkan ada satu tips yang dapat Anda lakukan. Minimal mobil Anda dapat bergerak hingga mencapai bengkel terdekat.
    Tips :
    1. Bukalah penutup mesin mobil Anda dan putuskan kabel penghubung kondensor AC.
    2. Kabel kondensor AC yang telah terputus bisa Anda hubungkan dengan kabel kondensor mesin.
    3. Saat segalanya terpasang, maka Anda jangan lupa untuk melepas magnit kompresor. Kabel ini biasanya terletak tak jauh dari kompesor ac.
    4. Setelah semuanya selesai dihubungkan, maka Anda tinggal menyalakan mesin berikut ac.
    Pada dasarnya tips ini bekerja dengan prinsip kendaraan Anda dapat bergerak kembali dengan sistem pendingin yang berasal dari kondensor AC. Sehingga resikonya saat kendaraan Anda dapat bergerak menuju bengkel terdekat, Anda tak dapat menikmati sejuknya AC selama dalam perjalanan.
    Apa yang dituliskan diatas merupakan tips yang digunakan bagi kendaraan yang menggunakan sistem pendingin elektromotor. Dan tentu saja hal itu dapat dilakukan apabila elektormotor tidak berfungsi dengan baik.
    Sementara apabila overheat terjadi akibat radiator yang bekerja kurang optimal. Jangan terburu-buru untuk membuka tutup radiator. Matikan sejenak mesin kendaraan anda dan biarkan radiator dingin. Setelah dingin, baru buka tutup radiator dan masukkan cairan pendingin ataupun air secukupnya. Sambil mengisi air kedalam radiator, upayakan agar mesin dalam keadaan hidup.
    Selamat mencoba !!



  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Rambu-Rambu Boros Bahan Bakar

    Gejala boros bahan bakar bukan hanya dapat dihitung dari peningkatan konsumsi bahan bakar. Namun Anda juga bisa merasakan dan mencermatinya jika kendaraan mulai menunjukkan rambu-rambu seperti di bawah ini. Jika hal itu terjadi , segera bawa mobil ke bengkel untuk service dan penyetelan ulang :
    1. Terjadi kebocoran bahan bakar.
    Tercium aroma bahan bakar yang menyengat saat mesin dinyalakan sudah dapat dipastikan terjadi kebocoran pada saluran bahan bakar. Akibatnya rembesan cairan bahan bakar itu terbuang percuma.
    2. Suhu mesin
    Perhatikan temperatur mesin karena suhu mesin yang rendah juga bisa menjadi penyebab boros bahan bakar, karena itu berarti campuran bensin terlalu banyak sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna.
    3. Kerja mesin
    Gejala mesin pincang alias putaran tidak rata juga bisa menjadi pertanda boros bahan bakar. Hal itu bisa terjadi karena salah satu busi tidak bekerja optimal.
    4. Gas buang
    Gas buang yang berwarna hitam ketika pedal diinjak penuh dan gas buang yang terasa pedih di mata menunjukkan campuran bensin yang terlalu banyak.
    5. Ujung Knalpot.
    Perhatikan ujung lubang knalpot yang terdapat kerak hitam itu menunjukkan terjadi pembakaran yang tidak sempurna, bensin tidak sepenuhnya terbakar di ruang bakar.
    6. Uji emisi
    Jika perlu, lakukan uji emisi karena mobil yang boros bahan bakar sudah pasti memiliki kadar CO yang lebih tinggi dari kondisi normal




  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Temperatur Mesin Mobil Tinggi

    SAAT dalam perjalanan, tiba-tiba temperatur mesin mobil naik tajam (overheating). Pasti kita panik karena takut kendaraan akan mati total atau malah terbakar.
    Tetapi, sebetulnya tidak perlu panik, cukup hentikan kendaraan ke pinggir jalan, segera turun, dan periksa kondisi volume air radiator. Hati-hati juga saat membuka radiator karena temperatur pasti tinggi dan membukanya perlu bantuan lap untuk menghindari panas.
    Setelah itu lakukan langkah seperti berikut ini.
    1. Lepas soket kabel motor kipas (fan) radiator dari dudukannya dengan obeng kembang. Pada mobil tertentu, cukup melepasnya tanpa membuka baut.
    2. Lanjutkan dengan melepas soket motor fan. Pisahkan soket dan kabel yang menuju motor pemutar kipas dengan cara mengguntingnya. Sambung kabel baru di kedua ujung kabelnya.
    3. Ikatkan ujung kedua kabel ke terminal aki, kabel biru disambung ke terminal positif. Sedangkan kabel hitam menuju kutub negatifnya. Saat terpasang, motor akan memutar kipas. Perhatikan arah anginnya. Jika udara diembuskan ke radiator, berarti salah menaruh kabel pada terminal aki. Yang benar, semburan angin mengarah ke mesin.
    Cara di atas sifatnya darurat/sementara. Segera hubungi bengkel terdekat untuk mengganti switch yang rusak. n E-1
    Kendaraan Bergetar pada Kecepatan Tinggi
    HATI-HATI jika mobil bergetar kencang pada kecepatan tinggi atau yang sering disebut "semi". Pemilik mobil-mobil lama harus lebih teliti dan peka terhadap kondisi mobilnya.
    Sebab, mobil-mobil lama biasanya mempunyai masalah kerusakan yang kompleks. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah terjadinya getaran yang kencang di seluruh bagian kendaraan saat sedang melaju apalagi jika dalam kecepatan tinggi.
    Jika dibiarkan hal itu sangat berbahaya. Berikut ini tindakan apa yang harus Anda lakukan dan penyebab hal itu bisa terjadi.
    1. Jalankan kendaraan pada kecepatan saat getaran-getaran tadi tidak timbul, biasanya di bawah 60 km/jam. Jangan paksakan melaju dengan kecepatan tinggi. Lebih baik lambat asal selamat.
    2. Penyebab terjadinya getaran tersebut karena beberapa hal:
    - Poros propeler melengkung sehingga tidak seimbang.
    - Keausan pada bantalan dari sambungan universal.
    - Baut-baut penyambung poros propeler longgar.
    3. Segera bawa kendaraan ke bengkel untuk diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut.
    n E-1










  • READ MORE.......










  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Waspadai Pencurian Mobil Anda

    Akhir-akhir ini banyak terjadi pencurian mobil. Pencuri-pencuri tersebut sepertinya tak habis kehilangan akal untuk melancarkan aksinya.
    Salah satunya dengan mencongkel mobil untuk bisa mengambil apa saja yang berharga di dalam mobil. Kita pemilik mobil dibuat was-was karenanya.

    Teknik membuka mobil yang akan dicuri pun bisa bermacam-macam. Biasanya sih, cara yang paling sering digunakan yaitu:
    1. Dengan menyelipkan kawat atau penggaris ke celah antara kaca dan dinding pintu mobil bagian luar.
    Kemudian perkakas tadi dipakai untuk menekan atau mencongkel setang-setang di dalam pintu dan membebaskan kuncinya.
    Begitu setang pembuka kunci pintu tercongkel atau tertekan, kuncinya akan segera terbuka.
    2. Melalui lampu belakang kendaraan, yang hanya tertutup dengan panel interior.
    Cara tersebut sering digunakan oleh pencuri bertangan langsing. Begitu lampu belakang terbuka, ia akan menyelipkan tangannya melalui panel. Lalu dengan mudah kunci pintu dapat dibuka dari dalam.

    Ada beberapa trik yang dapat kita gunakan untuk mengakali para pencuri tersebut. Kita nggak boleh kalah pintar dong dengan pencurinya. Caranya:

    Pencurian dengan teknik menyelipkan kawat ke pintu
    Kita akan membuat supaya kawat atau penggaris susah nyelip di celah antara dinding dan kaca dengan sekat pembatas. Untuk itu kita butuh bantuan beberapa alat dan bantuan tukang las.
    Caranya :
    1. Angkat karet penutup celah di sebelah luar (outer wheater strip). Tapi ingat jangan sampai bengkok, karena akan sulit untuk meluruskannya kembali. Ukur lebar celah yang akan diberi sekat dari sebelah dalam. Ukur pula jarak antara bibir pelat pada dinding pintu dengan kaca. Jika sudah diketahui ukurannya kurangi 2-3 mm, supaya ujung pelat tidak menggores permukaan kaca. Hasil terakhir ini yang akan dipakai untuk jiplakan.
    2. Buat pola di atas kertas karton sesuai dengan hasil ukuran lebar dan jarak celah dinding pintu ke kaca dengan melebihkan lebar pola kira-kira 3-5 mm. Bagian ini nantinya dipakai sebagai bagian pelat yang menempel pada bibir pelat pintu. Beri arsir untuk membedakannya.
    3. Aplikasikan garis pada calon sekat, kemudian potong pelat sesuai dengan polanya. Ingat, jangan sampai ada bagian yang menonjol. Bila ada yang menonjol, haluskan dengan ampelas atau gerinda.
    4. Pelat yang telah sama dengan polanya tinggal ditempelkan di bibir pelat pintu. Dengan cara membengkokkan pelat sesuai bagian yang diarsir. Hasilnya berbentuk L jika dilihat dari samping. Lumuri sekat dengan cat supaya tidak diserang rayap atau karat.
    5. Untuk menempelkannya, las sekat tersebut pada bibir pelat bawah pintu. Awas, jangan sampai titik pengelasan mengganggu gerak naik turun kaca jendela. Tutup titik pengelasan dengan cat agar tak mudah berkarat. Lalu pasang kembali karet penutup selahnya.

    Pencurian dengan teknik mencongkel lampu belakang mobil
    Supaya pencuri tak lagi dapat mencongkel lampu belakang mobil ruang dibalik lampu harus diisolasi.
    Triknya sebagai berikut :
    1. Copot lampu, lalu ukur panjang dan lebarnya baru kemudian buat pola di atas kertas. Pindahkan pola ke atas pelat besi.
    Potong pelat sesuai pola, jangan sampai melebihi garis jiplakan agar pelat tak susah dipasang.
    2. Gosok pelat dengan ampelas, beri air sedikit demi sedikit agar permukaan pelat halus dan rata Keringkan terlebih dahulu baru dicat, agar tidak terserang karat.
    3. Kemudian las pelat pada bodi mobil, dengan hati-hati agar tidak merusak komponen mobil yang lainnya. Sewaktu mengelas tutup bagian yang terkena api panas dengan kain basah.
    4. Cat lagi pelat dan titik pengelasannya agar tidak terjadi pengelupasan cat karena las dan terhindar dari korosi. Yang terakhir pasang kembali lampunya.[erf/cbr]
    (bid/berbagai sumber)





  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Jangan Sering Membuka Tutup Radiator

    Jangan Sering Membuka Tutup Radiator
    Satu cara menghindari overheating

    Ini peringatan sederhana yang disampaikan Emergency Roadside Assistance (ERA) AstraWorld. Sebaiknya, tutup radiator memang tidak terlalu sering dibuka tutup. Buka tutup cukup dilakukan pada saat menguras air radiator. Sebab, terlalu sering membuka tutup radiator akan memperbesar peluang tutup radiator rusak.

    Bila terjadi kerusakan pada tutup radiator, otomatis kerja komponen ini terganggu. Salah satu kemungkinan yang muncul kemudian bila tutup radiator rusak adalah overheating, suhu panas mesin berada di atas batas normal.

    Kita tentu sudah hapal bila mesin mengalami overheating. Karena panas yang melebihi toleransi, mesin mungkin berbunyi tidak normal, kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok di tengah jalan.

    Memang ada banyak hal yang menyebabkan overheating. Intinya kondisi tersebut muncul karena sistem pendinginan tidak bekerja dengan baik. Pada beberapa kasus ERA AstraWorld mendapati bahwa overheating berangsur-angsur mencuat karena ada masalah pada tutup radiator.

    Dari segi fungsi, tutup radiator memegang peranan yang sama besar dalam hal menjaga temperatur mesin. Komponen inilah yang akan menjaga volume air pada sistem pendingin mesin.

    Peran itu dijalankan oleh katup-katup pada tutup radiator. Ada dua katup dalam komponen ini, yaitu: katup tekan dan katup vakum. Kedua katup inilah yang secara bergantian mengeluarkan dan menghisap sehingga air berputar dari tangki reservoir (tangki cadangan) ke radiator.

    Nah, kedua katup pada tutup radiator inilah yang kemungkinan besar mengalami kerusakan apabila tutup radiator sering dibuka. Karena kerusakan itu, sirkulasi air kemudian menjadi tidak bagus. Yang lebih buruk lagi, lama kelamaan volume air radiator semakin berkurang karena tumpah keluar melalui tangki reservoir.
    Kekurangan jumlah air inilah yang kemudian memicu terjadinya overheating.

    Karena itu, untuk mendeteksi terjadinya kerusakan pada tutup radiator bisa dilakukan dengan melihat air pada tangki reservoir. Periksa ketinggian permukaan air pada tangki tersebut. Apabila tangki cadangan selalu penuh (bahkan air keluar dari selang pada tutup tangki reservoir), ini pertanda bahwa tutup radiator sudah perlu diganti.









  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Mengobati Luka Cat Mobil

    Jakarta yang padat amat riskan bagi kendaraan Anda. Bodi kendaraan mudah cacat. Terutama oleh perilaku kendaraan angkutan umum seperti mikrolet, bajaj atau bus. Belum termasuk beberapa jalan di pinggiran Ibukota yang penuh kerikil. Senggolan angkot dan lontaran batu dapat menyebabkan cat cacat. Akibat selanjutnya cat bisa mengelupas. Bila kondisi ini dibiarkan dapat menyebabkan luka lebih serius di bodi. Bahkan bisa mendatangkan karat yang menjalar kemana-mana. Inilah obat untuk cat yang cacat :
    1. Bila bodi hanya tergores gunakan kompon putih yang bisa dibeli di bengkel. Dengan menggunakan bahan majun (kaus) olesi bagian yang cacat. Diamkan sekitar satu menit. Lalu gogok dengan kaus bersih sampai goresan hilang. Untuk mengembalikan kilap, olesi dengan bahan poles yang biasa dijual bengkel.
    2. Kalau kulit (permukaan) cat mengelupas hingga tampak dempulnya, tutup bagian tersebut dengan cat sesuai warna kendaraan Anda. Gunakan kuas kecil. Setelah kering, olesi dengan kompon kuning. Lalu, lap berkali-kali dengan bahan kaus. Langkah berikutnya memoles dengan kit pengilap bodi.
    3. Untuk kerusakan agak berat hingga cat dasar agak terkoyak, amplaslah bagian tersebut hingga benar-benar bersih untuk mencegah timbulnya korosi. Cat lebih dulu dengan bahan antikarat. Tunggu hingga kering. Lantas lapisi dengan cat dasar. Lalu poles dengan warna aslinya. Sesudah kering, olesi dengan kompon putih. Gosok-gosok hingga warnanya serupa dengan cat lama. Jangan langsung mencuci mobil setelah diparkir atau dipakai dalam cuaca yang panas, karena bisa merusak cat

    .[erf/oto]






  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Jangan sampai Anda kena tilang, gara-gara melanggar UU lalu lintas

    Urusan mudik memang banyak persiapan yang diperlukan, antara lain periksa mesin kendaraan, siapkan fisik, tool kit, dll. Namun jangan lupa untuk memperhatikan tertib berlalu lintas selama dalam perjalanan. Jangan sampai Anda kena tilang, gara-gara melanggar UU lalu lintas. Apa saja yang perlu Anda perhatikan :
    1. Bawalah kelengkapan surat - surat kendaraan seperti SIM, STNK, dan KTP selama perjalanan
    2. Perhatikan dan patuhi semua rambu-rambu lalu lintas sepanjang jalan yang Anda lalui hingga sampai ke tujuan.
    3. Selalu kenakan sabuk pengaman secara benar. Hal ini selalu disepelekan oleh pengemudi dan penumpang. Tidak ada salahnya jika mulai dibiasakan mengenakan sabuk pengaman saat melaju di jalanan.
    4. Berilah jarak antara kendaraan anda dengan mobil lain serta arahkan pendangan ke titik-titik keramaian di daerah ramai, sehingga tidak terjadi kemungkinan kecelakaan. Berikut ini daftar jarak aman kendaraan pada saat kendaraan dijalankan pada kecepatan-kecepatan tertentu. Lihat tabel !
    Jarak Aman Berkendara:
    KECEPATAN JARAK MINIMAL JARAK AMAN
    30 km/jam 15 meter 30 meter
    40 km/jam 20 meter 40 meter
    50 km/jam 25 meter 50 meter
    60 km/jam 40 meter 60 meter
    70 km/jam 50 meter 70 meter
    80 km/jam 60 meter 80 meter
    90 km/jam 70 meter 90 meter
    100 km/jam 80 meter 100 meter
    120 km/jam 100 meter 120 meter
    5. Sebaiknya kemudikan mobil dengan kecepatan normal dan tidak ngebut. Jangan terpancing emosi untuk membawa lari kendaraan agar cepat sampai di tujuan. Ingat! Utamakan keselamatan.








    (bid/berbagai sumber)


  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    TIPS MODIFIKASI MOBIL


    Terdiri dari 2 Modifikasi :
    Mesin : Menurut Katalog TRD(Toyota Racing Development) ada 4 golongan (Stage 1-4) yaitu:

    Stage-1 : Modifikasi yang menghasilkan Tambahan Tenaga 25 % dari Standard. Tujuannnya adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keandalan mesin.
    Stage-2 : Modifikasi yang menghasilkan Tenaga 40 % dari StandardBiasanya untuk Reli dan pembalap sirkuit kelas amatir
    Stage-3 : Modifikasi yang menghasilkan tambahan tenaga 70-100 %. Digunakan untuk Pereli/Pembalap profesional.
    Stage-4: Modifikasi tenaga 100 % dan biasanya digunakan untuk Sprint Jarak Pendek dan Lurus dengan Kecepatan Supersonik.

    Sasis : Modifikasi ini biasanya terkonsentrasi pada sistem Transmisi dan Suspensi.
    Transmisi, penggantian yang ekstrem adalah dari tipe standar ke tipe Close ratio (perbandingan setiap gigi dekat satu sama lain). Biasanya digunakan untuk reli, dimana dibutuhkan perpindahan gigi tanpa mengurangi tenaga mesin.
    Suspensi, modifikasi ini ada 2 aliran yaitu Jangkung dan Ceper, Untuk Membuat Jangkung kendaraan anda perhatikan sudut ketinggian antara as kopel dan posisi gardan jangan terlalu curam, maka kemungkinan besar cross joint as kopel bisa cepat aus atau patah saat anda menggeber di medan yang buruk. Untuk membuat ceper sedan/minibus dengan mengurangi ulir per keong atau per daun di pres rata atau kadang-kadang lengkungannya menjadi negatif. Cara tersebut diatas sebaiknya jangan ditiru, karena Per Keong yang jumlah ulirnya dikurangi akan kehilangan fleksibilitas dalam meredam guncangan. Begitu juga per daun akan menjadi berkurang kelenturannya serta efek bantingan suspensi menjadi keras.




    (Sumber dari buku :TIP Otomotif Edisi 2 - Harian Media Indonesia)





  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Tipe Pengemudi

    Agresif itu bukan perilaku tercela. Tapi jika agresivitas dibawa-bawa ke jalan raya, tentu berbahaya. Minimal mengundang umpatan pengemudi lain.
    Bagaimana cara mengendalikannya?
    Dua ahli jantung asal AS, Meyer Friedman dan Ray Rosenman, dalam buku Type A Behavior and Your Heart menggolongkan kepribadian manusia menjadi dua macam, yaitu tipe A dan tipe B.
    Pribadi tipe A biasanya tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu dan terkesan siap "meledak" dalam lautan kemarahan.

    Beda dengan tipe B yang lebih pasif dan sopan. Orang tipe A menunjukkan tanda-tanda pergolakan batinnya secara nyata, antrara lain dengan mengepalkan telapak tangan, memukul meja, atau menggemeretakkan gigi.
    Sialnya, masih menurut Friedman dan Rosenman, jumlah orang bertipe agresif alias tipe A disinyalir lumayan besar. Dalam penelitian Friedman dan Rosenman, jumlah wanita dan pria yang masuk kategori tipe A bahkan mencapai 60% dari total responden.
    Orang kota diyakini memiliki peluang lebih besar menjadi tipe A, karena tingkat stres yang tinggi dan kesibukan yang terus meningkat.
    Merangsang hormon

    • Orang bertipe A pula yang lazimnya suka berperilaku agresif dan mempraktikkan adegan-adegan berbahaya di jalan raya, seperti membunyikan klakson sesuka hati, main serobot kanan-kiri, sampai menggerung-gerungkan mesin mobil seenaknya.
    Jadi, kalau selama ini Anda merasa sangat responsif terhadap gangguan lalu lintas dan kerap melampiaskannya dalam bentuk agresivitas saat mengemudi, mungkin Anda berkepribadian tipe A. Agresivitas mengemudi sendiri merupakan bawaan bawah sadar yang harus ditekan, bukan dihilangkan, karena memang amat sulit dihapus.

    Sikap agresif itu hanya perlu disalurkan dalam bentuk yang lebih aman dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. Mengemudi kendaraan bermotor (ranmor) pada dasarnya aktivitas agresif dan di namis, tidak bisa pasif. Pengemudi dituntut berkonsentrasi penuh pada medan di depan dan belakangnva. Tubuh lalu merespons dalam bentuk ketegangan (stres) yang memicu sekresi hormon tiroid dan adrenal, sehingga meningkatkan produksi energi, menggiatkan detak jantung, dan mendorong keluarnya keringat.
    Pendek kata, tubuh merasakan bahwa aktivitas mengemudi merupakan kegiatan yang sangat melelahkan. Hal itu berlaku bagi pengemudi amatir maupun pembalap kawakan sekelas Michael Schumacher. Itu sebabnya, pengemudi pemula lazimnya memperlihatkan gejala tegang, detak jantung makin cepat, dan berkeringat ketika berada di belakang kemudi. Lambat
    laun, ia menjadi semakin santai, seiring dengan meningkatnya jam terbang.

    Ketegangan yang dirasakan tubuh saat berada di belakang kemudi merangsang orang tipe A (yang sejatinya memang senang bersaing) untuk mempertontonkan sikap mengemudi agresif. Jangankan si A, pengemudi berkepribadian tipe B yang lebih sabar pun bisa menunjukkan agresivitas mengemudi jika dilanda ketegangan. Maklum, pengemudi membutuhkan media penyalur untuk melampiaskan rasa tegang.


    Namun, pada tingkat gangguan yang sama, ketegangan pengemudi tipe A bisa jauh melebihi pengemudi tipe B. Tak heran kalau sikap pengemudi tipe A di jalan raya terlihat jauh lebih agresif dan mengancam ketimbang si B. Meski sama-sama berada di tengah kemacetan, misalnya, seorang pengemudi tipe A barangkali sudah puluhan kali memencet tombol klakson. Sebaliknya, pengemudi tipe B tenang-tenang saja sambil asyik mendengarkan musik.

    Media penyalur stres paling dekat tentu saja instrumen-instrumen kendaraan, seperti setir, klakson, dan pedal-pedal. Sayangnya, melampiaskan ketegangan di atas ranmor sudah pasti mengundang bahaya. Apalagi jika kondisi psikologis pengemudi ranmor lain juga sama tegangnya. Di sinilah perlunya sikap yang lebih dewasa, agar ketegangan tetap dapat tersalurkan, tanpa mengorbankan keselamatan berkendara.

    Gangguan yang dirasakan oleh pengemudi bisa datang dari luar maupun dalam dirinya.
    Faktor yang berasal dari dalam, misalnya pikiran yang sudah teramat kusut sebelum mengemudi, atau gangguan fisik seperti sakit gigi dan perasaan tidak enak badan lainnya.
    Sementara gangguan dari luar bisa saja ditimbulkan oleh kondisi jalan yang bergelombang, kemacetan lalu lintas, rambu-rambu jalan yang rusak, dan kendaraan lain.
    Ekstra waspada
    • Pengemudi tipe A harus selalu siaga dengan memperhatikan aspek teknis kendaraan.
    Tekanan ban contohnya, kudu rajin diperiksa, apakah sudah memenuhi rekomendasi pabrik. Periksa juga apakah rem masih berfungsi sebagaimana mestinya. Kedua komponen vital ini harus dijaga dengan baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kalau nantinya terpaksa ngebut di jalan raya.
    Setelah itu, kenali kemampuan kendaraan bermotor dan diri sendiri. Sehebat-hebatnya pengemudi, jika harus mengemudikan mobil baru atau milik orang lain tetap saja memerlukan waktu untuk beradaptasi. Ia harus mengenali batas unjuk kerja roda empat yang belum dikenalnya. Idealnya sih, kemampuan ranmor dan pengemudi sama baiknya, sehingga jika si tipe A memutuskan untuk ngebut, lagi-lagi situasi tetap terkendali.
    Kendaraan bermotor yang baik di tangan pengemudi awam, atau sebaliknya pengemudi ahli yang harus menyetir kendaraan bermotor jelek, sama-sama menyimpan risiko. Risiko itu makin tinggi sejalan dengan meningkatnya kecepatan kendaraan. Tak ada tawar-menawar lagi, pada dua kasus yang disebut terakhir ini, pengemudi harus menahan diri dan ekstra waspada terhadap berbagai kemungkinan di jalan.

    Selain memperhatikan aspek teknis, pengemudi juga harus berhati-hati dalam memanfaatkan “peluang”. Orang yang tidak sabaran biasanya “gatal” jika melihat ranmor di depannya berjalan terlalu lambat. Mobil di depan itu dipandangnya tak hanya sebagai alangan, tapi juga peluang untuk "menyodok”. Dengan saksama, ia akan mengawasi jalur kiri atau kanan yang kosong. Kalau dilakukan dengan hati-hati, aksi pindah jalur itu mestinya tidak berisiko tinggi.
    Keberanian mendahului justru berguna untuk memperpendek antrean kemacetan serta mempersingkat waktu tempuh. Mempersingkat waktu tempuh otomatis mempercepat datangnva saat mematikan mesin kendaraan, sekaligus mengurangi polusi yang keluar dari knalpot.

    Di sisi lain, pengemudi tipe B yang mengemudi terlalu lambat memang menjengkelkan. Wajar kalau pengemudi tipe A jadi terangsang agresivitasnya. Tidak benar anggapan mengemudi pada kecepatan rendah pasti aman. Buat si pengemudi mungkin tidak bermasalah. Namun, kepentingan dan aspek psikologis pengemudi lain harus juga diperhatikan. Jika mengemudi terlalu pelan, bisa-bisa mobil diseruduk dari belakang.
    Jika memungkinkan, kendaraan bermotor di perkotaan sebaiknya dipacu stabil pada kecepatan 45-60 km/jam. Khusus di jalan tol, mobil bisa dipacu lebih kencang lagi. Namun, yang penting diketahui, sebenarnya bukan soal berapa kecepatan ranmor, tapi bagaimana menyetarakan kecepatan ranmor yang sedang dikendarai dengan ranmor lain yang sama-sama tengah melaju. Penyetaraan ini perlu untuk menekan rasa ingin mendahului pengemudi lain, terutama pengemudi tipe A.
    Jaga jarak
    • Saat membuntuti (tailing) kendaraan di depan, pengemudi tipe A biasanya lebih suka melakukan dari jarak dekat (di bawah 5 m).
    Hal ini sangat tidak dianjurkan, karena sangat berbahaya. Tergantung jenis dan kondisi rem, jarak membuntuti mestinya hanya bisa memendek jika kecepatan kendaraan bermotor sedang rendah. Untuk menambah kemampuan tailing, kemampuan pengemudi mengantisipasi keadaan mesti ditingkatkan.

    Pengemudi yang sudah “ahli” dapat mengantisipasi sekaligus meramalkan apa yang akan terjadi, beberapa detik ke depan, sehingga bisa memutuskan jarak tailing minimal dengan tepat.
    Tailing sendiri secara psikologis amat efektif untuk menciptakan perasaan “mengemudi terlalu lambat” pada pengemudi di depan. Alhasil, terjadilah peningkatan kecepatan rata-rata pengguna jalan, sampai mendekati batas kecepatan maksimal yang dimungkinkan (45 - 60 km/jam).

    Pada kecepatan 45 - 60 km/jam, hambatan angin masih cukup rendah, sementara putaran mesin (rpm) cukup tinggi mendekati rpm ideal mesin. Pembakanan BBM pun mendekati sempurna, sehingga menekan tingkat polusi.

    Jangan biarkan emosi terlalu dalam menguasai diri. Agresivitas mengemudi yang masih terkendali memang efektif sebagai penyalur ketegangan. Namun, agresivitas yang berlebihan dapat berubah menjadi kenekatan yang sia-sia. Ingatlah, jalan raya bukan sirkuit balap.
    Di sirkuit, setiap detik amat berharga karena imbalannya sepadan: gelar juara dan uang. Namun, di jalan raya, adalah irasional untuk tiba lebih cepat satu atau dua menit dengan mempertaruhkan jiwa.

    Pengemudi tipe A lebih baik mencari bentuk penyaluran ketegangan lain selain menggeber pedal gas. Jika ada radio tape, nyalakan musik karena tempo lagu yang teratur dipercaya mampu menahan sebagian tekanan liar kaki pada pedal gas. Bersenandung merupakan bentuk lain penyalur ketegangan yang jauh lebih aman ketimbang ngebut. Minum pun bisa menjadi alternatif. Selain menyegarkan, air menggantikan keringat yang keluar akibat rasa tegang.
    Merokok tidak termasuk penyaluran ketegangan yang baik, karena gas karbon monoksida dan asapnya justru menjadi racun penambah keletihan tubuh. Akibatnya, malah muncul sumber ketegangan baru.
    Penggunaan ponsel juga tidak dianjurkan saat mengemudi, karena sebelah tangan jadi terpaksa memegang ponsel. Konsentrasi mengemudi bisa terpecah. Apalagi orang tipe A biasanya mudah terlena oleh pembicaraan via ponsel.
    Sebaliknya, berbincang-bincang, apalagi sambil tertawa lepas dengan teman seperjalanan (asal tidak keterlaluan, sehingga mengganggu konsentrasi mengemudi) bagus untuk menyalurkan ketegangan. Terakhir, berangkatlah lebih awal, agar tak berjumpa dengan kemacetan atau gangguan lain yang berpotensi menjadi sumber ketegangan.

    Seagresif apa pun pengemudi tipe A, menyalurkan ketegangan dengan memanjakan agresivitas di jalan, jelas bukan pilihan aman. Risikonya kelewat besar. Jika mau membiasakan diri melirik bentuk penyaluran yang lebih aman, risiko pun bakal jauh berkurang. Jadi, pilihannya sebenarnya sederhana saja, kalau tetap mengutamakan selamat, ya jangan nekat. (intisari


  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Baca Knalpot Cegah Repot

    Mengetahui kondisi mesin mobil bensin tak perlu repot harus membuka kap mesin atau berlepotan oli. Mau tahu jurusnya? Cermati saja kondisi ujung knalpot, Anda bisa jadi ahlinya. Modalnya tak sesulit mempelajari sebuah kitab tebal, hanya primbon praktis berikut ini.

    Lelehan oli
    Kondisi ini mengisyaratkan adanya oli mesin yang masuk ke ruang bakar dalam kuantitas cukup signifikan. Bersamaan dengan sisa gas buang, oli akan terbuang melalui saluran pipa knalpot.

    Kejadian ini bisa disimak dari lelehan oli di ujung pipa knalpot. "Saat mesin menyala, juga disertai munculnya asap putih yang pekat". (ydi/oto-o)

    Penyebabnya bisa karena kondisi ring piston yang aus atau longgar. Atau berasal dari rembesan oli akibat sil katup pecah. Perbaiki atau periksa kedua komponen ini sebelum kerusakan bertambah parah.

    Kerak hitam
    Kerak ini menempel pada dinding ujung pipa knalpot bagian dalam. Jika ini terjadi, bisa diperkirakan terlalu banyak bensin yang terbuang lewat asap knalpot. Biasanya kondisi ini menyebabkan konsumsi bensin boros dan tenaga kurang, terutama akselerasi awal.

    Hasil uji emisi gas buang juga mengindikasikan kadar hidrokarbon (HC) yang tinggi (di atas 200) dan nilai lambda yang lebih kecil dari nilai ideal (satu). "Penyebabnya karena campuran bensin yang masuk ke ruang bakar lebih banyak dari udara". Jika hal ini terjadi, coba setel ulang sistem karburasi.(ydi/oto-o)

    Kerak abu-abu
    Kondisi ini menunjukkan pembakaran di mesin berlangsung sempurna. Campuran udara, bensin dan pemantik api dalam kondisi ideal hingga efisiensi pembakaran didapat.

    Sayangnya, kerak berkelir kelabu ini relatif sulit didapat dalam kondisi lalu lintas padat (macet). Dalam kondisi ini, bensin mentah banyak terbuang melalui knalpot. Meski setelan mesin sudah ideal, kadang ujung knalpot berkerak hitam.

    Mengetahuinya, geber mobil pada rpm tinggi di jalan bebas hambatan. Tahan selama beberapa menit. Selain untuk membuang sisa kerak di ruang bakar, juga efektif mengetahui kondisi ujung pipa knalpot.(ydi/oto-o)


    Percikan air
    Kejadian ini normal terjadi saat kondisi


    mesin masih dingin. Sumber air bukan dari mesin, namun dari efek kondensasi (embun) di saluran knalpot. Seiring dengan naiknya suhu di dalam pipa dan muffler, percikan air akan hilang dengan sendirinya. Kondisi ini sekaligus mengindikasikan saluran pipa yang bersih dari lelehan oli atau kerak yang menumpuk.

    Serpihan kotoran
    Serpihan ini keluar saat mesin berputar di rpm tinggi. Bentuknya bisa berupa besi karatan atau benda mirip kapas yang terbakar. Ini sekaligus menunjukkan kondisi saringan knalpot (muffler) yang keropos akibat karat. Serpihan karat dan peredam glasswool di dalam muffler lepas, hingga keluar bersamaan dengan asap knalpot. Biasanya kondisi ini disertai bunyi gemuruh dari knalpot yang bocor dan diikuti konsumsi bahan bakar boros.(ydi/oto-o)



  • READ MORE.......





  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Keselamatan Berkendaraan

    Keselamatan di jalan kini menjadi prioritas utama berkendara. Oleh sebab itu, para insinyur berlomba-lomba merancang mobil yang mampu menghindarkan diri dari kecelakaan dan memberikan perlindungan maksimum, bila hal itu tidak dapat dihindari lagi.

    Fitur-fitur baru dengan nama yang terdengar asing bermunculan. Ada side airbag, curtain airbag, pretensioner, crumple zone, electronic stability program, electronic braking distribution, dan masih banyak lagi. Padahal baru kemarin rasanya pemilik mobil dikenalkan dengan seatbelt, front airbag dan ABS.

    Keselamatan di jalan tergantung pada banyak faktor, seperti disain kendaraan, perilaku pengemudi, kondisi jalan, dan perilaku sopir lain. Kemampuan mobil untuk membantu menghindari kecelakaan sama pentingnya dengan kemampuannya untuk melindungi anda dalam kecelakaan.

    Daya hindar mobil terhadap kecelakaan dipengaruhi dua faktor utama, yaitu sistem pengereman dan sistem kontrol/pengendalian dalam situasi emergency. Tugas utama sistem rem adalah menghentikan mobil dalam jarak sependek mungkin dan menjaga mobil tetap terkontrol dalam lintasan lurus.

    Selain itu, sistem kontrol yang mengendalikan gerakan mobil juga sangat menentukan. Semakin terkontrol dan semakin aman sebuah mobil ketika dihadapkan pada kondisi ekstrim, menandakan semakin baik mobil itu melindungi anda dari kecelakaan.

    Faktor-faktor lain yang dapat menghindarkan diri dari kecelakaan adalah posisi mengemudi, jarak pandang dan kenyamanan kursi. Posisi duduk dapat mempengaruhi jarak pandang maupun kenyamanan. Semakin baik jarak pandang, semakin baik tingkat kewaspadaannya terhadap mobil-mobil lain dan situasi di sekitarnya. Kenyamanan kursi juga berperan penting, karena kursi yang tidak nyaman menurunkan konsentrasi pengemudi.

    Apabila kecelakaan tidak terhindarkan, kemampuan kendaraan untuk melindungi penumpangnya menjadi kunci penting. Seberapa jauh mobil dapat melindungi penumpangnya, tergantung pada disain dan perlengkapan pengamanannya seperti safety belt, dan airbag.

    Setiap kendaraan juga memiliki crumple zone, yaitu bagian yang di disain untuk menyerap tenaga benturan dengan remuk lebih dulu, sehingga mengurangi potensi kerusakan kabin penumpang atau mengalirnya energi benturan ke kompartemen penumpang. Semakin baik mobil mengelola energi benturan ini, semakin kecil peluang penumpang dan pengemudi menderita luka serius.


    Perangkat keamanan sangat banyak ragamnya, pembeli yang tidak tahu manfaatnya atau tidak tahu kelebihannya, biasanya melewatkan begitu saja. (ydi/oto)

    Seat belt

    Perangkat yang pertamakali diperkenalkan dan sangat efektif mengurangi risiko cidera pada kecelakaan. Efisiensi seatbelt dua kali lipat airbag. Jadi, selalu gunakan seatbelt dan jangan terlalu mengandalkan airbag.

    Namun seatbelt punya sisi negatif juga. Alat ini tidak aman digunakan orang tua ataupun wanita hamil, karena bisa menimbulkan cidera pada bagian dada. Untuk mengurangi risiko itu, seatbelt mutakhir biasanya dilengkapi dengan alat tambahan seperti pretensiometer da force limiter.

    Pretensiometer mengencangkan sabuk ketika benturan terjadi, menghilangkan kenduran dan membantu tubuh penumpang/pengemudi tetap di kursinya. Force limiter, yang biasanya ditemukan bersama pre tensioners, mengendurkan belt sesaat setelah benturan guna menghindari cidera pada dada.

    Airbag

    Airbag bekerja berdasarkan sensor benturan yang dipasang di bumper. Dalam batas kecepatan tertentu, benturan akan memicu sensor untuk memulai reaksi kimia yang menghasilkan gas Nitrogen. Gas ini dengan sangat cepat, 322 kp/jam, mengisi kantong udara hingga mengembang penuh. Dalam waktu singkat gas mengalir keluar melalui lobang kecil pada kantong hingga kantong kempes kembali,.sehingga anda bisa bergerak kembali.

    Kantong yang menggelembung cepat itu menahan ayunan tubuh yang membentur dashboard/roda kemudi hingga mengurangi risiko cidera. Tapi pada beberapa kasus, airbag bukannya menahan ayunan tubuh, tapi justru menonjok pengemudi/penumpang sehingga menimbulkan cidera. Ini biasanya terjadi bila kecepatan mobil saat terjadi benturan rendah.

    Dalam beberapa tahun terakhir ini, produsen mobil merancang sistem airbag baru untuk meminimalkan risiko cidera akibat daya letup airbag. Airbag terbaru kini mempunyai dua tingkat pengembangan. Bila benturan terjadi pada kecepatan rendah, airbag mengembang 70 - 80 persen airbag normal. Pada kecepatan tinggi, airbag akan meletup dengan isi penuh.

    Sejumlah mobil mewah juga menawarkan sistem yang dapat mendeteksi keberadaan penumpang, sehingga dapat menonaktifkan airbag bila tidak ada penumpang. Penonaktifan airbag juga bisa dilakukan lewat tombol. Ini dilakukan bila membawa bocah cilik.

    Membawa si kecil pada mobil yang menggunakan airbag harus berhati-hati. Karena data statistik menunjukkan kematian sejumlah anak karena airbag. Risiko semakin besar, bila anak tidak menggunakan seatbelt. Yang paling penting jangan meletakkan bayi di kursi depan.

    Meskipun mobil anda menggunakan airbag generasi terakhir, anda masih perlu sejumlah tindakan pencegahan. Gunakan selalu safety belt. Duduklah minimal 10 inchi dari roda kemudi bila anda pengemudi, dan duduklah sejauh mungkin dari dashboard bila anda penumpang di kursi depan.

    Kini ditawarkan pula rear side airbag. Demikian pula penggunaan curtain side airbag makin meluas. Curtain airbag melindungi kepala dari benturan pilar samping. Sejumlah SUV juga menawarkan sensor khusus yang dapat mengaktifkan curtain side airbag bila mobil terguling.
    (ydi/oto)



    ABS

    ABS membantu mobil berhenti lebih pendek, meskipun keunggulan utamanya adalah menjaga mobil tetap dalam lintasan lurus, walaupun mengerem di jalan licin. Selain itu, membantu pengemudi mengontrol kemudi ketika mengerem.

    Bila menggunakan ABS, pertahankan menekan pedal rem dan jangan mengangkatnya hingga mobil berhenti. Jangan di pompa. Bila sistem bekerja anda akan merasa ada denyutan cepat di pedal. Berfungsi mengurangi roda slip ketika akselerasi dari diam. Juga berfungsi menggantikan AWD, meskipun tidak setangguh AWD.

    Dalam perkembangannya kini, sistem disempurnakan dengan EBD (membagi daya pengereman secara merata pada empat roda) dan brake assist (membantu pengereman dalam kondisi darurat).

    Electronic Stability Program

    Sistem ini membantu mobil tetap di jalurnya ketika menikung, menghindari slip. Sangat bermanfaat di jalan-jalan yang licin. Pada SUV, ini bermanfaat untuk menghindari rollover. Sistem ini banyak ditemukan mobil-mobil mewah, meskipun kini sudah ditawarkan di mobil-mobil kebanyakan.

    Child-seat attachments

    Disarankan bila membawa anak-anak berkendara, gunakan kursi khusus buat anak-anak. Mobil-mobil keluaran baru kini sudah dilengkapi pengait yang dikenal dengan nama LATCH atau ISOFIX. Sistem ini menggunakan pengait yang dipasang di balik sandaran kursi belakang dan alas duduk, sehingga kursi khusus itu bisa dikaitkan dengan mudah dan aman.

    Tire-pressure monitor

    Sistem ini digunakan untuk memperingatkan anda bila tekanan angin ban berkurang, sebelum kondisi itu menjadi masalah serius. Aturan baru di USA mengharuskan sistem ini dipasang pada semua mobil dalam tiga tahun ke depan.
    Selamat berkendara, jangan lupa berdoa.(ydi/oto)




  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Kerusakan di bagian cross joint

    Mobil yang menganut sistem penggerak roda belakang sering sekali mengalami problem pada propeller shaft atau yang lebih populer disebut dengan as kopel. Bila bagian ini rusak, maka mobil akan mengalami getaran berlebihan yang terasa di bagian ruang penumpang ketika dijalankan di atas 60km/jam. Dan gejala itu akan semakin keras ketika kecepatan mobil ditambah.

    Kalau Anda merasakan gejala semacam itu, itu tandanya ada kerusakan di bagian cross joint yang terdapat pada as kopel. Cara mengatasinya tentu sangat gampang, tinggal mengganti cross joint itu. Cuma persoalannya, seringkali cross joint baru tidak dapat lagi dipasang secara presisi pada bagian yoke-nya lantaran sudah terjadi keausan pada lubang dudukan cross joint-nya. Sehingga, meski telah diganti baru, getaran itu tetap saja membandel.

    Karena itu, kalau di bagian lubang dudukan cross joint itu sudah aus, sebelum pemasangan ada baiknya dioleskan terlebih dahulu lem plastic steel yang bayak ditemui di toko besi. Caranya, bersihkan terlebih dahulu bagian lubang itu, --termasuk juga cross joint hingga terbebes dari gemuk atau oli. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan lap kain yang telah dibasahi dengan bensin. Setelah itu, baru dioleskan plastik steel yang adonanya telah disiapkan, dan segera diikuti dengan pemasangan cross joint baru. Anda tak perlu menunggu pasta plastic steel itu hingga kering, karena hanya akan menyusahkan teknik pemasangannya.

    Setelah terpasang rapi, ada baiknya Anda mengoleskan plastik steel itu di beberapa sudut agar



    rumah luar cross joint terpasang kuat ke rumah yoke-nya. Sehingga, cross joint dapat bekerja normal ketika as kopel digerakkan dalam empat arah.
    Selamat mencoba!
    [cq] Sumber: duniaoto.com

  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

    Menghadapi Rem Blong di Tengah Jalan

    Di tengah perjalanan anda di jalan raya, seringkali tak terduga terjadi kerusakan pada mobil anda yang tak dapat dihindari. Rem yang tiba-tiba blong akan membuat anda panik. Jangan panik, masih ada hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya.

    Penyebabnya mungkin anda kurang kontrol terhadap kondisi kendaraan anda, apabila anda akan bepergian, ada baiknya anda periksa kondisi mobil anda terlebih dahulu. Yang harus anda lakukan :

    1. Segera kurangi kecepatan kendaraan anda. Lalu pindahkan kaki anda dari pedal gas. Fungsikan perangkat rem tangan.

    2. Angkat tuas rem tangan secara perlahan-lahan namun pasti sampai dengan batas kerja optimalnya. Jangan diangkat secara penuh, karena dengan pengereman yang mendadak, maka bagian belakang kendaraan akan mengalami traksi secara mendadak dan bisa menyebabkan melintir.

    3. Setelah menggunakan rem tangan, segera gunakan engine brake. Masukkan gigi transmisi dari posisi gigi lima sampai dengan posisi gigi satu. Walaupun secara normal gigi tidak bisa



    masuk ke posisi rendah karena putarannya terlalu tinggi, paksakan saja karena ini kondisi darurat.

    4. Bila masih kesulitan, terpaksa anda harus sandarkan bagian depan kendaraan anda pada bemper mobil di depan. Walaupun resikonya bumper mobil anda dan di depan anda menjadi rusak. Namanya juga darurat, yang penting cari selamat.[erf/oto]

    (bid/berbagai sumber)

  • READ MORE.......



  • for more details and updates about automotive-technology, please visit.........
    www.automotive-technology-guide.blogspot.com

     
     
     

    Total Tayangan Halaman