Tiga detik paling menentukan bagi pengemudi adalah saat dia menyelempangkan seatbelt di tubuhnya dan menuntaskan dengan bunyi klik!. Saat itulah dia menempatkan dirinya dalam perlindungan optimal yang hingga kini terus dipuji-puji.
Di USA, seatbelt dipuji-puji sebagai perangkat yang mampu memberikan perlindungan maksimal dengan mengurangi cidera serius dan kematian. Di negara dengan populasi mobil terbesar di dunia, seatbelt menyelamatkan lebih dari 10,000 nyawa per tahun.
Lihat saja angka-angka yang dirilis National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Menurut lembaga itu, antara 1982 – 1988 sabuk pengaman telah menyelamatkan 118,361 jiwa dan khusus 1999, sebanyak 11,197 jiwa. Diperkirakan bila semua penumpang di kursi depan memasang seatbelt pada tahun itu, sebanyak 9,553 jiwa lagi bisa diselamatkan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Departemen Transportasi Canada menunjukkan, seatbelt (saja) berhasil menyelamatkan 11,690 nyawa dalam rentang waktu 1990 – 2000. Sebagai pembanding, airbag (saja) hanya menyelamatkan 313 nyawa.
Sayangnya, di Indonesia penggunaan seatbelt kurang disadari. Bahkan banyak orang menilai seatbelt cuma bikin ribet saja. Padahal pengemudi/penumpang depan punya risiko tewas 55% lebih tinggi bila tidak menggunakan seatbelt (NHTSA, 1996).
Di USA hal serupa juga terjadi. Di sana, pengguna seatbelt hanya di kisaran 73% saja. Sementara orang-orang Eropa dan Canada lebih tahu diri, tingkat penggunaan seatbelt mencapai 90%.
Mengapa seatbelt sangat dianjurkan? Coba bayangkan. Pada saat mobil menumbuk sesuatu, kecepatannya langsung anjlok hingga nol, sementara penumpangnya tetap bergerak dengan kecepatan sesaat sebelum tumbukan (ingat ‘kan hukum kelembaman Fisika Dasar dulu?).
Penumpang tanpa seatbelt akan meluncur keras menumbuk apa saja di depannya, mulai dari dashboard, kemudi, kaca depan, bahkan bisa terlempar keluar (di New Jersey, dalam satu dekade terakhir, sekitar 700 orang terlempar keluar gara-gara tidak mengenakan seatbelt). Sedangkan penumpang dengan seatbelt tetap tertahan di kursinya, karena energi kinetik tubuh diredam seatbelt.
Untuk mendapatkan perlindungan maksimal, gunakan seatbelt sesuai petunjuk. Saat ini kebanyakan mobil menggunakan seatbelt tiga titik. Pastikan sabuk pengaman melintasi bahu, melintang di dada dan melintasi pangkuan. Pastikan juga pengunci telah bekerja baik. Seringkali pengguna ceroboh dan melintangkan seatbelt di perut atau leher. Ini justru bisa berakibat fatal bila terjadi kecelakaan.
Namun seatbelt punya sisi negatif juga. Alat ini tidak aman digunakan orang tua, karena bisa menimbulkan cidera pada bagian dada. Seatbelt juga tidak aman untuk wanita hamil. Untuk mengurangi risiko itu, seatbelt mutakhir biasanya dilengkapi dengan alat tambahan seperti pretensiometer dan force limiter.
Pretensiometer mengencangkan sabuk ketika benturan terjadi, menghilangkan kenduran dan membantu tubuh penumpang/pengemudi tetap di kursinya. Force limiter, yang biasanya ditemukan bersama pre tensioners, mengendurkan belt sesaat setelah benturan, guna menghindari cidera pada dada.
Untuk mengurangi potensi cidera, Safety Research Center milik Ford Motor Co., kini sedang mengembangkan seatbelt yang dapat mengembang, yang diharapkan lebih aman dan lebih optimal melindungi pengendara mobil.
Seatbelt baru yang disebut inflatable belt ini, bekerja mirip airbag. Bila terjadi benturan, seatbelt ini akan mengembang untuk memperluas area yang menahan tubuh, sehingga gaya kinetik tubuh lebih cepat diserap.
Saat ini, lebar seatbelt sekitar 2 inchi. Pada inflatable belt, lebar itu dapat mengembang hingga tiga kali lipat menjadi 6 inchi. Efeknya, berat badan dapat di distribusikan pada area yang lebih lebar, otomatis tekanan pada tubuh menjadi lebih kecil. Dengan demikian, risiko cidera dada dapat dikurangi.
Untuk meningkatkan penggunaan seatbelt di USA, NHTSA mendesak perusahaan otomotif untuk memasang perangkat baru yang dapat mendorong pengendara memasang seatbelt-nya.
Lembaga itu bahkan mengharuskan semua mobil yang dipasarkan di USA dilengkapi pendengung (buzzer) dan lampu berkedip di dashboard yang mengingatkan pengendara untuk memasang seatbelt-nya.
Prangkat sejenis sudah diaplikasikan Ford Motor Co. pada semua produk keluaran 2002. Perangkat yang disebut BeltMinder ini akan mendengung dan lampu di dashboard akan berkedip-kedip, bila pengendara tidak memasang seatbelt-nya lebih dari lima menit.
fr.mobilku.com